Harga Minyak Kurang Bergairah

0
132

JAVAFX – Berita komoHarga minyak kurang bergairah di malam Jumat perdagangan sore ini dimana potensi koreksi memang masih akan terus terjadi jelang munculnya data EIA nanti malam.

Meskipun Arab Saudi melalui Saudi Aramco telah mengumumkan bahwa mulai bulan depan, ekspor minyaknya akan dikurangi sebesar 7% atau setara dengan 560 ribu barel perhari namun hari ini nampaknya tidak terjadi kenaikan harga minyak dunia.

Sekjen OPEC Mohammad Barkindo yang berbicara dalam sebuah forum energi CERAWeek di India juga telah menghimbau agar produsen-produsen AS ikut serta dalam komitmen pemangkasan produksi minyak dunia. Namun nampaknya produsen-produsen minyak AS terssbut tidak tertarik ajakan dari Barkindo, sehingga potensi pasokan minyak dunia yang akan melimpah bisa saja didorong oleh shale oil AS.

Alhasil membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak November di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara melemah $0,35 atau 0,68% di level $50,95 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak Desember di pasar ICE Futures London sementara sedang melemah $0,30 atau 0,53% di harga $55,64 per barel.

Namun JPMorgan sendiri melihat bahwa permintaan minyak dunia juga akan mengalami kenaikan seiring dengan tumbuhnya perekonomian dunia, seperti yang diungkap Dana Moneter Internasional sebelumnya, bahwa tahun ini PDB dunia 3,6% dan 3,8% ditahun depan. Hal ini membuat OPEC dan Barclays mempunyai prediksi yang hampir mirip. Memang alasan Barclays bisa diterima ketika sebuah pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan maka kebutuhan terhadap energi dapat juga meningkat karena faktor konsumsi yang mengikutinya.

OPEC semalam juga mengumumkan bahwa produksi minyaknya bulan lalu mengalami peningkatan 90 ribu barel perhari. Namun tahun depan, diperkirakan permintaan minyak dunia akan naik sekitar 230 ribu barel perhari menjadi total 33,06 juta barel perhari.

Dan hasilnya adalah laporan American Petroleum Institute atau API, bahwa persediaan minyak mentah AS di minggu lalu mengalami kenaikan sebesar 3,097 juta barel, sedangkan minyak bakar mengalami penurunan persediaan sebesar 1,575 juta barel dan minyak suling mengalami kenaikan persediaan sebesar 2,029 juta barel.

Nanti malam, investor minyak dunia menantikan data dari EIA, dan biasanya antara data dari API dengan data EIA sering berlawanan arah.

Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, CNBC
Sumber gambar: The Balance