JAVAFX – Harga minyak ke ruang yang positif berkat Korea Selatan pada perdagangan siang hari jelang sore ini dimana kondisi ini mengingatkan pasar bahwa sanksi Iran bisa mendatangkan pasokan minyak dunia yang berkurang.
OPEC pun mengeluarkan perkiraan yang hampir sama dengan IMF, sehingga bisa menurunkan produksi minyak dunia antara 1,5 juta bph hingga 2 juta bph penurunan di tahun depan. Namun Baker Hughes mengungkapkan bahwa pasokan minyak AS juga akan mengalami penurunan dalam waktu dekat karena adanya beberapa masalah teknis terkait cuaca buruk di Teluk Meskiko. Badai Michael makin mendekat ke Pantai Florida, dimana 40% pasokan minyak asal Teluk Meksiko terancam ditutup untuk mengamankan kondisi badai.
Sebelumnya harga minyak bertahan di level tinggi akibat sanksi Iran yang makin dekat. Setidaknya 3% pasokan minyak dunia akan hilang disebabkan oleh sanksi Iran dimana Iran dilarang melakukan penjualan minyaknya kepada pihak luar sejak 4 November nanti oleh AS. Dan Iran awal bulan ini hanya bisa melakukan ekspor minyak sebanyak 1,1 juta bph di pekan pertama, turun cukup banyak dari kapasitas normal ekspor yang bisa dipenuhi hingga 2,5 juta bph.
Iran merupakan negara produsen minyak anggota OPEC dan merupakan negara terbesar ketiga di OPEC dari segi produksi dengan rata-rata produksi yang bisa hilang sekitar 1,5 juta bph. Sejak tahun lalu, OPEC dan Rusia telah membatasi pasokan minyaknya 32,5 juta bph sehingga harga minyak berhasil naik lagi dari level $25 per barel menjadi 80an sekarang ini. Dan Trump juga membuat sanksi baru kepada Iran sehingga pasokan minyak dunia akan mengalami kekurangan. Dan untuk pertama kalinya dalam 6 tahun, Korea Selatan menghentikan impor minyak Iran akibat ancaman sanksi AS tersebut.
Hal ini telah membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak September di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara menguat $0,80 atau 1,12% di level $72,14 per barel. Sedangkan minyak Brent kontrak Oktober di pasar ICE Futures London untuk sementara menguat $0,99 atau 1,23% di harga $81,42 per barel.
Perbaikan harga minyak merupakan bentuk perlawanan sebelumnya yang mengalami koreksi harga pasca panik jual di bursa saham dunia sehingga harga minyak mundur lebih dari 5% pada perdagangan sebelumnya.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi