JAVAFX – Berita komoditas di hari Rabu(7/9/2017), harga minyak harap-harap cemas jelang datangnya badai Irma namun bergerak naik pada perdagangan sore ini terbantu dengan mulai dibukanya sebagian besar kilang pengolahan minyak AS yang terdampak banjir karena badai Harvey di pekan lalu.
Semalam, harga minyak menguat tajam seiring mulai dibukanya jalur-jalur pipa minyak, pabrik-pabrik pengolahan minyak serta pelabuhan minyak di Texas setelah banjir akibat badai Harvey sudah mulai surut. Kilang pengolahan minyak terbesar di Texas, Motiva Enterprises yang mempunyai kapasitas 603 ribu barel perhati sudah buka dan memproduksi minyak suling dan bahan bakar bagi kebutuhan dalam negeri AS.
Kran cadangan strategis minyak milik pemerintah AS lambat laun akan ditutup kembali seiring mulai dibukanya kilang eksplorasi minyak mentah di Texas, Lousiana dan Teluk Meksiko. Disaat terjadi badai Harvey tersebut, membuat sekitar 1/4 produksi minyak nasional AS atau 23% dan setara dengan 4,4 juta barel perhari mengalami kelumpuhan sehingga menyebabkan AS kekurangan pasokan bensin serta minyak mentahnya. Di Gulf Coast atau Teluk Meksiko merupakan daerah penting bagi produksi nasional AS karena sekitar 45% kapasitas produksi pengolahan minyak nasional AS dan 51% pengolahan gas AS berada di situ, menurut EIA.
Pemerintah AS akhir pekan telah melepas sekitar 1 juta barel cadangan minyaknya untuk digunakan bagi pabrik-pabrik pengolahan minyak AS yang kekurangan pasokan minyak mentah.
Kilang minyak di AS yang masih tutup tinggal 5% dari keseluruhan produksi minyak di Teluk Meksiko atau setara dengan 96 ribu barel perhari. Bandingkan dengan pekan lalu dimana sekitar 26% dengan produksi minyak sekitar 428 ribu barel perhari kilang di lokasi tersebut ditutup.
Meredanya badai Harvey dan akan datangnya badai Irma, membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Oktober di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara menguat tipis $0,11 atau 0,23% di level $48,77 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak Oktober di pasar ICE Futures London sementara sedang menguat tipis $0,17 atau 0,32% di harga $53,55 per barel.
Meningkatnya permintaan minyak mentah diperkirakan akan terus meningkat hingga akhir pekan ini, namun patut diwaspadai bahwa badai Irma juga mulai mengancam kawasan minyak tersebut. Badai Irma sedang bergerak ke daerah kepulauan Karibia, tepat di Selatan dari Teluk Meksiko. Seperti kita ketahui bahwa bulan ini merupakan puncak bagi berbagai badai yang cukup besar di kawasan minyak tersebut.
Menjadi perhatian penting bagi investor minyak bahwa sejak awal tahun ini, harga minyak telah turun sekitar 14%. Ini juga dapat diartikan bahwa harga minyak akan berkisar antara $45 hingga $52 per barel, karena nampaknya pula bahwa minyak WTI punya sisi resistansi yang kuat di level $50 perbarel dan support beli di level $46 perbarel.
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, CNBC, MarketWatch
Sumber gambar: Forbes Business