Harga Minyak Ditopang Ekspektasi Pemulihan Ekonomi Dan Persediaan

0
114
Harga Minyak - OPEC

Harga minyak naik di tengah ekspektasi pemulihan ekonomi global setelah Senat AS menyetujui RUU stimulus senilai $1,9 triliun. Penurunan ini juga kemungkinan terjadi atas berkurangnya persediaan minyak mentah di Amerika Serikat, konsumen bahan bakar terbesar di dunia.

Namun, kenaikan harga minyak tertahan oleh penguatan dolar dan meredany. Selain itu, kekhawatiran gangguan pasokan dari Arab Saudi, pengekspor terbesar dunia, pasca serangan fasilitas ekspor turut membatasi kenaikan harga.

Harga minyak Brent untuk kontrak berjangka Mei naik 53 sen, atau 0,8% menjadi $68,77 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk kontrak berjangka April naik 44 sen atau 0,7% menjadi $65,49.

Harga minyak Brent sempat di atas $70 per barel pada perdagangan sesi Senin. Kenaikan yang disebabkan oleh serangan drone dan rudal pasukan Houthi Yaman di jantung industri minyak Saudi. Serangan tersebut juga termasuk pada fasilitas Saudi Aramco di Ras Tanura yang penting untuk ekspor minyak bumi.

Riyadh mengatakan tidak ada korban atau kerugian properti dan harga berakhir lebih rendah.

Namun, Amerika Serikat menyatakan kekhawatirannya atas “ancaman keamanan sebenarnya” ke Arab Saudi dari Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yaman. Seraya mengatakan akan melihat peningkatan dukungan untuk pertahanan Saudi.

Serangan itu terjadi setelah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia dan sekutu penghasil minyak  sepakat pekan lalu masih mempertahankan kebijakan pengurangan produksi meskipun harga minyak mentah naik.

Sementara saat ini, fokus investor masih pada prospek pemulihan ekonomi global.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pada hari Senin bahwa paket bantuan virus korona senilai $1,9 triliun dari Presiden Joe Biden akan memberikan sumber yang cukup untuk mendorong pemulihan ekonomi AS yang “sangat kuat”. DPR masih harus mengesahkan paket versi Senat untuk menjadi undang-undang.

Stok minyak mentah dan produk olahan AS kemungkinan turun minggu lalu, dengan persediaan sulingan terlihat turun untuk minggu kelima berturut-turut, jajak pendapat Reuters awal menunjukkan pada hari Senin.