JAVAFX – Harga minyak dalam ruang aksi ambil untung pada perdagangan minyak siang hari jelang sore ini terjadi sebagai bentuk jualnya setelah semalam harga minyak mengalami panjang dengan dukungan akan turunnya persediaan minyak AS.
American Petroleum Institute menyatakan bahwa ada perkiraan persediaan minyak AS akan mengalami penurunan sebesar 9,2 juta barel pada pekan ini menandakan konsumsi di AS sedang meningkat namun produksi belum bertambah. Dan pasar melihat bahwa data persediaan minyak versi pemerintah AS yang dirilis oleh EIA semalam juga menyatakan hal yang sama, turun hampir 10 juta barel di mana aktivitas ekspor AS naik mencapai 3 juta barel serta produksinya juga mendekati angka 10,9 juta bph di pekan lalu.
Harga minyak sempat menguat semalam, panjang malahan, namun memasuki perdagangan hari ini nuansa aksi taking profit sesaat tidak bisa dihindarkan berkat seruan AS untuk seluruh negara di dunia untuk melakukan boikot pembeliaan minyak asal Iran mulai awal bulan depan.
Hal ini telah membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Juli di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara melemah $0,23 atau 0,32% di level $72,53 per barel. Sedangkan minyak Brent kontrak Agustus di pasar ICE Futures London untuk sementara melemah $0,10 atau 0,13% di harga $77,52 per barel.
Sebelumnya harga minyak terus membaik karena produksi minyak Kanada akan terganggu karena ada ledakan. Begitu juga produksi minyak Libya juga akan terganggu akibat dari gangguan keamanan. Terjadi pertentangan siapakah yang harus bertanggung jawab untuk menjalankan kegiatan ekspor impor minyak serta produksi di negeri Afrika Utara tersevut karena terjadi perebutan kekuasaan di negara bekas Moammar Gadaffi tersebut sehingga diperkirakan sekitar pasokan 1 juta bph dari Libya bisa terganggu pasokannya.
Pasca OPEC meeting harga minyak belum juga berhasil untuk menurun. Dalam OPEC meeting telah berlangsung dan bahasan utamanya adalah masalah kenaikan produksi OPEC dalam waktu dekat guna menghambat laju harga minyak yang terus naik akibat dari kekurangannya pasokan minyak dunia dan mulai mengakhiri pembatasan pasokan yang sudah dilakukan OPEC sejak awal 2017 lalu.
Semua pihak sudah setuju untuk mulai menaikkan produksinya kembali dalam waktu dekat ini. Begitu juga Iran juga sudah mulai setuju untuk menambah produksinya lagi meski akan menghadapi hambatan embargo dari AS. Namun negara-negara produsen minyak yang terbatas seperti Irak, Iran, Venezuela, Angola, sepertinya belum bisa memenuhi permintaan tersebut, sehingga kenaikan produksi tersebut juga akan sangat terbatas.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Untuk mendapatkan free signal trading, analisa market mingguan, full support langsung dari analis,
Hubungi JAVAFX :
Phone / WhatsApp : 082116448874
Apakah Anda membutuhkan informasi Training JAVAFX, Introducer Broker – IB, belajar forex, teknikal forex, signal forex, strategi forex dan analisa forex untuk melakukan transaksi trading forex, trading emas, trading oil, trading index minggu ini? Segera Hubungi Analis JAVAFX
Author : Adhi Gunadhi