Harga minyak capai tertinggi 10 bulan di sesi awal perdagangan Asia

0
78
Clean power energy concept,Oil pump with solar panels and the sunset

Harga minyak naik ke level tertinggi dalam 10 bulan di awal perdagangan Asia pada Jumat, setelah China memotong persyaratan cadangan uang tunai bank untuk meningkatkan pemulihan ekonominya, dan di tengah ekspektasi bahwa siklus kenaikan suku bunga global hampir berakhir.

Minyak mentah berjangka Brent naik 46 sen atau 0,5 persen, menjadi diperdagangkan di 94,16 dolar AS pada pukul 00.27 GMT, sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 0,6 persen pada 90,74 dolar AS per barel.

Kedua harga acuan tersebut diperdagangkan pada level tertinggi sejak November.

Analis Tina Teng di CMC Markets mengatakan pemotongan persyaratan cadangan China berperan penting dalam mengangkat harga energi dan logam industri secara umum, menambahkan bahwa output industri China dan data penjualan ritel dapat menjadi penggerak pasar pada Jumat.

Kekhawatiran yang terus-menerus mengenai pasokan, dan ekspektasi bank sentral AS menahan suku bunga setelah Eropa mengisyaratkan kenaikan suku bunga pada Kamis (14/9/2023) akan menjadi yang terakhir, telah membuat harga minyak berada di jalur yang tepat untuk berakhir lebih tinggi untuk minggu ketiga berturut-turut.

Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya pinjaman bagi dunia usaha dan konsumen, yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi permintaan minyak.

“Bertaruh pada minyak menjadi perdagangan favorit di Wall Street.

Tidak ada yang meragukan keputusan OPEC+ (negara-negara penghasil minyak) pada akhir bulan lalu akan membuat pasar minyak sangat ketat pada kuartal keempat,” kata analis Edward Moya di OANDA.

Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan pada minggu ini pihaknya memperkirakan pengurangan produksi minyak yang berkepanjangan di Arab Saudi dan Rusia akan mengakibatkan defisit pasar hingga kuartal keempat.

Harga sempat mundur karena laporan persediaan AS yang bearish, namun segera melanjutkan kenaikannya karena kekhawatiran pasokan semakin meningkat.