Harga Minyak Bukukan Kenaikan, Hapus Kerugian 5 Hari Sebelumnya

0
66
Oil refinery plant from industry zone, Aerial view oil and gas industrial, Refinery factory oil storage tank and pipeline steel at night.

JAVAFX – Harga minyak mentah di bursa berjangka kembali membukukan kenaikan dalam dua sesi perdagangan terakhir pada Rabu (29/01/2020). Minyak mampu memulihkan kerugian yang diderita dalam lima hari perdagangan sebelumnya.

Penguata harga ini tak lepas dari langkah OPEC yang memperpanjang pengurangan produksi minyak mereka, meskipun laju permintaan terganggu oleh sentimen wabah virus Corona. Harga minyak mentah West Texas Intemediate (WTI) naik 0.26%.

Pasar keuangan mendapat hantaman dari wabah virus Corona dimana para investor berusaha mencerna dampaknya. Pun demikian, harga minyak terlihat cukup stabil hari ini. Tekanan terhadap harga minyak masih mungkin terjadi apabila laju permintaan bahan bakar terus tertekan. Salah satunya adalah laju permintaan bahan bakar jet telah merosot di kawasan Asia karena maskapai penerbangan telah membatalkan semua koneksi mereka dengan Cina Daratan. Sebagaimana dikabarkan, British Airways menangguhkan semua penerbangan langsung ke dan dari daratan Cina setelah pemerintah Inggris memperingatkan terhadap semua maskapai kecuali jika ada urusan penting ke negara itu.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) berkeinginan untuk memperpanjang pengurangan produksi minyak setidaknya hingga Juni dari Maret mendatang, dan kemungkinan dapat memangkas lebih dalam jika laju permintaan minyak di Cina berkurang secara signifikan akibat penyebaran virus. OPEC dan sekutu termasuk Rusia, telah berusaha untuk menstabilkan harga di tengah pertanyaan tentang prospek permintaan global dan meningkatnya pasokan, terutama dari Amerika Serikat.

Organisasi ini menilai bahwa setiap dampak dari wabah virus ini terlihat di tingkat permintaan minyak dan akan lebih jelas terlihat selama sepekan mendatang, sehingga perpanjangan kebijakan pemangkasan lebih lanjut kemungkinan besar akan dilaksanakan bahkan bisa saja memperdalam pemangkasan produksi minyaknya.

Data ekonomi terkini menyebutkan laporan penurunan persediaan minyak mentah AS menjadi salah satu faktor pendorong bagi pergerakan naik di komoditas minyak. Kelompok industri American Petroleum Institute melaporkan penurunan persediaan minyak AS sebanyak 4.3 juta barrel di pekan lalu, sekaligus mematahkan ekspektasi kenaikan 482 ribu barrel dari para analis sebelumnya. Data resmi dari Energy Information Administration baru akan dirilis malam nanti.