Harga Minyak Bisa Tersambar Kilat Lagi

0
69
Offshore oil and rig platform in sunrise on frozen sea.

JAVAFX – Para investor tetap berpegang teguh pada harapan yang berkembang seiring langkah-langkah bertahap dari sejumlah Negara untuk secara perlahan melonggarkan lockdown dimana pada akhirnya akan mengarah pada kembalinya permintaan akan ekonomi global yang telah membuat asset beresiko meningkat.

Afrika Selatan, Nigeria, Selandia Baru dan Uni Emirat Arab hanya mewakili beberapa negara yang telah melonggarkan beberapa pembatasan dalam beberapa hari terakhir, dan waktu akan menguji apakah lebih banyak negara akan mengikuti jejak ini akan menentukan apakah kenaikan moderat dalam stok bisa berlanjut.

Meski ada harapan akan kenaikan harga disaat pelonggaran dilakukan, ada keraguan tersendiri tentang seberapa banyak api dapat ditambahkan ke nyala api untuk mendorong pasar lebih tinggi dan tren yang dapat diawasi oleh investor adalah apakah ada sinyal yang merayap melalui posisi itu yang dapat ditutup pada akhir April. Keputusan sejumlah bank sentral yang akan datang seperti Federal Reserve AS, Bank Sentral Eropa serta pengumuman pendapatan dari perusahaan-perusahaan seperti HSBC, Facebook, Samsung, Tesla dan Amazon juga akan dipandang sebagai peristiwa yang beresiko.

Pelonggaran akan membuat Dolar kehilangan mahkotanya. Salah satu tren di pasar mata uang yang dapat diawasi dengan ketat adalah tanda dampak pembatasan pemerintah yang longgar terhadap permintaan USD. Greenback telah menunjukkan tanda-tanda keluar dari sisi yang salah dari tempat tidur sejauh minggu ini dengan penurunan awal terhadap campuran dari rekan-rekannya, dan lebih banyak tanda pelonggaran kuncian di beberapa negara dapat dicerna sebagai ujian di depan untuk King Dollar. Seperti halnya dengan pasar negara berkembang, beberapa mata uang lain yang dapat mendukung potensi kelemahan dalam USD termasuk Euro, Dolar Australia dan Pound Inggris.

Investor tidak akan dapat mengabaikan elemen sejarah baru-baru ini berulang dengan menahan harga minyak dan apakah kilat dapat diatur untuk menyerang dua kali. Harga minyak mentah WTI telah turun lebih dari 12% sejauh ini pada hari Selasa (28/04/2020) di bawah $ 11 sementara Brent Crude turun 5% di bawah $ 20. Sepertinya ketakutan telah merasuki investor menyusul guncangan gila-gilaan selama satu minggu yang lalu yang akhirnya menyebabkan harga minyak AS negatif dan tidak ada yang ingin melihat tanggal kedaluwarsa kontrak berikutnya mengikuti jalur kontrak Mei. Akibatnya, kontrak yang akan datangpun menjadi sangat likuid, dimana investor dapat berharap untuk melihat volatilitas yang berkelanjutan.

Tidak ada jin dalam lampu yang bisa digosok untuk mengambil bulan lalu dari ingatan, jadi ada kebutuhan untuk bernafas dalam saat data ekonomi dirilis secara global mengarah ke arah bahwa perang melawan pandemi coronavirus telah menjadi ancaman resesi terburuk dalam hampir satu abad ini.