Harga Minyak Berusaha Naik, Ditengah Jalur Penurunan Mingguan

0
53
Harga minyak naik

JAVAFX – Minyak mentah berjangka AS naik tipis pada awal perdagangan sesi Asia di hari Jumat (06/08/2021), tetapi tetap di jalur untuk penurunan mingguan terbesar sejak akhir Oktober di tengah kekhawatiran permintaan karena konsumen utama memberlakukan pembatasan perjalanan untuk mengekang penyebaran varian Delta COVID-19. Namun, meningkatnya ketegangan di Timur Tengah memberikan dasar di bawah pasar.

Harga minyak mentah di bursa berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) telah turun 6,4% minggu ini, kerugian mingguan terbesar sejak akhir Oktober. Harga naik 10 sen menjadi $69,19 per barel, pada pukul 11: 00 WIB. Sementara harga minyak mentah Brent telah menyerah dengan turun sebesar 6,5%, terbesar sejak Maret dan kini berusaha naik sebesar 11 sen menjadi $71,40 per barel.

Pergerakan harga saat ini benar-benar mencerminkan kondisi makro dimana serangan varian Delta sekarang benar-benar mulai berhasil dan terlihat aksi risk aversion di banyak pasar, bukan hanya minyak.

Jepang dikabarkan siap untuk memperluas pembatasan darurat ke lebih banyak prefektur sementara China, sebagai konsumen minyak terbesar kedua di dunia, telah memberlakukan pembatasan di beberapa kota dan membatalkan penerbangan, mengancam permintaan bahan bakar. Setidaknya 46 kota telah menyarankan untuk tidak bepergian, dan pihak berwenang telah menangguhkan penerbangan dan menghentikan transportasi umum. Ini dapat berdampak pada permintaan minyak menjelang akhir musim perjalanan musim panas.

Sementara angka kasus COVID-19 baru harian di Amerika Serikat telah naik ke level tertinggi enam bulan. Namun, kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran membatasi penurunan harga.

Dalam jangka pendek harga minyak kemungkinan akan terjebak dalam perdagangan yang sempit, dimana perdagangan WTI diyakini akan bergulir di antara $66,30 hingga $75,70 per barel.

Potensi kenaikan harga minyak mentah lebih lanjut bisa terbatsi oleh peningkatan pasokan minyak mentah Amerika Serikat. Disisi lain, data penggajian non-pertanian  (Nonfarmm Payroll) yang akan dirilis pada hari Jumat ini telah memberikan suasana hati-hati dalam melakukan perdagangan.