Harga Minyak Berhasil Keluar Dari Tekanan Jual

0
99

JAVAFX – Berita komoditas di hari Kamis(31/8/2017), harga minyak berhasil keluar dari tekanan jual meskipun banjir di Texas pada perdagangan sore ini masih terus membayangi sejumlah kilang minyak AS ditutup produksinya karena banjir.

Badai Harvey membuat banjir di sebagian besar daerah pengolahan minyak dan gas milik AS sehingga kekuatiran bahwa eksplorasi dan produksi pengolahan minyak mentah AS akan menurun di minggu ini karena tutupnya sebagian besar pabrik pengolahan minyak AS sepertinya terbukti.

Goldman Sachs menyatakan bahwa produksi pengolahan minyak yang mengalami penutupan sekitar 4,1 juta barel perhari atau setara dengan 23% dari total produksi pengolahan atau penyulingan minyak nasional AS dan setara juga dengan konsumsi minyak nasional Jepang perharinya. Goldman Sachs juga memperkirakan 1,4 juta barel perhari eksplorasi minyak mentah ditutup atau sama dengan 15% produksi nasional AS.

Pelabuhan minyak di Corpus Christi Texas telah ditutup oleh otoritas pelabuhan setempat. Harga bensin di AS kembali melonjak lebih dari 3% hari ini menjadi $1,83 per galonnya, tertinggi sejak 15 Juli 2015. Sejak sebelum badai Harvey melanda, harga bahan bakar di AS telah mengalami kenaikan lebih dari 20%.

Kilang pengolahan minyak terbesar di AS yang terletak di Texas, Motiva Enterprises dengan produksi minyak olahan 603 ribu barel perhari telah ditutup karena banjir. Sedangkan persiapan datangnya hujan deras dan berpotensi banjir, kilang pengolahan minyak milik Total dengan produksi 225 ribu barel perhari di Texas juga sudah ditutup.

Faktor badai Harvey membuat kilang-kilang pengolahan minyak AS banyak yang tutup, sehingga permintaan minyak mentah akan turun. Hal ini membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Oktober di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara menguat tipis $0,13 atau 0,28% di level $46,09 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak Oktober di pasar ICE Futures London sementara sedang menguat tipis $0,10 atau 0,20% di harga $50,96 per barel.

Dilaporkan oleh EIA bahwa persediaan minyak AS mengalami penurunan 5,8 juta barel, namun perhitungan persediaan tersebut sebelum datangnya badai Harvey. Minggu depan kemungkinan besar persediaan minyak AS akan tinggi karena serapan pengolahan minyak mengalami penurunan karena faktor badai tersebut.

Menjadi perhatian penting bagi investor minyak bahwa sejak awal tahun ini, harga minyak telah turun sekitar 14%. Ini juga dapat diartikan bahwa harga minyak akan berkisar antara $45 hingga $52 per barel, karena nampaknya pula bahwa minyak WTI punya sisi resistansi yang kuat di level $50 perbarel dan support beli di level $46 perbarel.

Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, CNBC, MarketWatch
Sumber gambar: MarketWatch (.com)