Harga Minyak Bergerak Moderat, Sepi Sinyal

0
81
Oil pumps and rig at sunset

JAVAFX – Harga minyak naik secara moderat dalam perdagangan di bursa komoditi AS pada hari Selasa (11/06/2019). Para pialang menimbang adanya ketidak pastian seputar keputusan pasokan oleh OPEC dan sekutunya. Pelaku pasar memilih untuk menunggu data yang akan dirilis dimana akan diperkirakan terjadi kenaikan dalam pasokan minyak dalam sepekan terakhir. Ini merupakan kenaikan secara mingguan kedua berturut-turut dalam pasokan minyak mentah AS.

Dorongan kenaikan harga minyak mentah mengalami pelemahan akibat minimnya katalis utama, pasar masih dalam kondisi gelisah hingga akhir bulan ini. Menunggu kepastian kelanjutan program pemangkasan produksi Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya. Selain itu juga pasar masih diambangkan dengan ketidakpastian yang terus-menerus diatas ketegangan perdagangan AS-Cina.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman bulan Juli di New York Mercantile Exchange (NYMEX) naik ke harga $ 53,27 per barel. Harga minyak mentah Brent untuk kontrak pengiriman bulan Agustus tidak berubah pada $ 62,29 per barel di ICE Futures Europe, London.

Dalam perdagangan sebelumnya, harga minyak berjangka berakhir lebih rendah karena investor fokus pada kekhawatiran tentang melambatnya pertumbuhan global setelah data impor yang lebih lemah dari China dan keraguan tentang kesediaan Rusia untuk memperpanjang pembatasan produksi di luar masa berakhirnya bulan ini. Namun, keputusan Pemerintah Trump untuk membatalkan rencana menaikkan tarif barang-barang Meksiko telah menawarkan beberapa dukungan untuk harga minyak.

Secara relative, harga minyak mentah bergerak mengombak setelah minyak WTI minggu lalu turun setidaknya 20% dari puncak baru-baru ini, memasuki pasar bearish. Penguatan kembali harga paska penurunan tajam, sebagai upaya teknis lebih banyak didorong dengan adanya kesepakatan AS – Meksiko soal penanganan imigran gelap di perbatasan guna menghindari pengenaan tariff. Hal ini meningkatkan sentimen keseluruhan dan saran dari Arab Saudi bahwa rencana perpanjangan produksi dijamin secara efektif.

Namun, demikian tampaknya sejumlah pelaku pasar masih ada sedikit gagasan tentang seberapa banyak keterlibatan Rusia dalam perpanjangan tersebut. Dengan kemungkinan mundurnya pertemuan OPEC dan sekutunya, menjadi sekitar awal Juli, para produsen minyak tersebut nampaknya juga menantikan kejelasan rencana pertemuan Trump dan Xi Jinping di akhir bulan ini.

Ketidakpastian ini masih menyelimuti di sekitar OPEC, terkait rencana perpanjangan pembatasan produksi yang telah mulai berlaku pada awal tahun, hingga Juni ini. Menteri Energi Rusia Alexander Novak pada hari Senin mengatakan ia tidak bisa mengesampingkan skenario di mana minyak turun menjadi $ 30 per barel jika perjanjian global tidak diperpanjang, demikian menurut Reuters.

Anggota OPEC memompa 30,09 juta barel per hari pada Mei, terendah sejak Februari 2015, sebelum Gabon, Guinea Khatulistiwa dan Kongo bergabung dengan kelompok itu, meskipun Qatar masih menjadi anggota pada saat itu, menurut survei S&P Global Platts.

Sementara itu di AS, Lembaga Informasi Energi mengurangi perkiraan untuk harga minyak pada tahun 2019 ini. Mereka juga memperkirakan bahwa produksi minyak mentah AS bisa turun, demikian menurut laporan Outlook Energi Jangka Pendek yang dirilis pada hari Selasa. EIA memperkirakan produksi minyak mentah domestik 2019 sebesar 12,32 juta barel per hari, turun 1% dari perkiraan Mei. Ini juga memangkas tampilan produksi pada 2020 sebesar 0,9% menjadi 13,26 juta barel per hari.

Untuk 2019, lembaga pemerintah tersebut menurunkan prospek harga minyak mentah WTI sebesar 5,6% menjadi $ 59,29 per barel dan pandangan harga minyak Brent akan turun sebesar 4,2% menjadi $ 66,69. Sementara untuk harga minyak di tahun 2020 masih belum berubah.

Hari ini, pasar akan menantikan data pasokan minyak AS secara mingguan yang akan dirilis Rabu pagi oleh EIA, waktu setempat. Analis yang disurvei oleh S&P Global Platts memperkirakan akan melihat sedikit kenaikan 80.000 barel dalam pasokan minyak mentah untuk pekan yang berakhir 7 Juni. Stok bensin terlihat turun 380.000 barel, sementara sulingan kemungkinan akan naik 704.000 barel, kata survei itu.

Laporan minyak bulanan dari OPEC dan Badan Energi Internasional akan dirilis masing-masing pada hari Kamis dan Jumat. Laporan IEA akan mencakup perkiraan untuk tahun 2020. (WK)