JAVAFX – Harga minyak alami tekanan jelang rilisnya data persediaan AS pada perdagangan minyak siang hari jelang sore ini di mana potensi perang dagang yang meningkat telah menyebabkan akumulasi akan berkurangnya permintaan minyak dunia.
Pemerintah AS segera menjatuhkan tarif baru lagi kepada China sebesar 10% dengan nilai mencapai $200 milyar dalam waktu dekat, sehingga memicu perang dagang yang makin meruncing suasananya. Kondisi perang dagang ini tidak bersahabat bagi harga minyak karena dapat dipastikan pertumbuhan ekonomi dunia akan menurun sehingga permintaan konsumsi minyak juga akan merendah, sedang OPEC sudah berusaha menaikkan pasokannya lagi.
Hal ini telah membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Agustus di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara melemah $0,43 atau 0,58% di level $73,68 per barel. Sedangkan minyak Brent kontrak September di pasar ICE Futures London untuk sementara melemah $0,64 atau 0,81% di harga $78,22 per barel.
Sebelumnya pasokan minyak dunia juga kemungkinan akan kurang karena kemungkinan besar Iran tidak akan boleh melakukan ekspornya lagi setelah AS keluar dari kesepakatan nuklir Iran 2015. Sekitar 2,7 juta bph ekspor minyak Iran akan hilang, dan sejauh ini Venezuela juga sedang mengalami penurunan produksi lebih dari 400 ribu bph di bulan lalu sehingga total produksinya sudah di bawah 1 juta bph.
Dan pihak AS sendiri telah melarang semua negara untuk melakukan pembelian minyak dengan Iran termasuk negara-negara sekutunya di Eropa. Jerman sendiri sudah dilarang untuk mencairkan dana asing yang diduga milik Iran. Seperti kita ketahui bahwa setelah 4 November nanti, Iran dilarang melakukan transaksi dengan negara manapun jika tidak ingin mendapatkan sanksi dari AS. Ancaman ini berlaku untuk semua negara termasuk dengan China.
Sebelumnya, American Petroleum Institute menyatakan bahwa diperkirakan persediaan minyak AS akan mengalami penurunan sebesar 6,8 juta barel. Sedangkan Reuters memperkirakan bahwa stok minyak mentah AS akan turun sebesar 4,5 juta barel. Data stok minyak versi pemerintah akan dirilis EIA nanti malam, jika data stok turun, ada peluang harga minyak akan naik.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi