JAVAFX – Berita komoditas di hari Jumat(5/1/2018), harga minyak alami aksi ambil untung sejenak pada perdagangan sore hari ini dimana ada sedikit unsur pelemahan harga yang dipicu masih tingginya produksi minyak AS dan rencana pembukaan kembali eksplorasi minyak lepas pantai AS di Samudera Pasifik dan Atlantik sehingga muncul kekuatiran tingginya pasokan minyak dunia.
Alhasil membuat harga minyak jenis West Texas Intermediate kontrak Januari di bursa New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara melemah $0,22 atau 0,35% di level $61,79 per barel. Sedangkan minyak jenis Brent kontrak Januari di pasar ICE Futures London sementara sedang melemah $0,24 atau 0,34% di harga $67,83 per barel.
Semalam EIA merilis data persediaan minyak AS dimana persediaan minyak mentah AS turun sebesar 7,4 juta barel. Persediaan minyak bensin naik 4,8 juta barel serta persediaan minyak pemanas naik 8,9 juta barel. Cadangan strategis minyak AS turun sebesar 20% sejak Maret 2017 menjadi 424,46 juta barel. EIA juga melaporkan bahwa produksi minyak serpih AS naik 28 ribu bph di pekan lalu sehingga keluaran minyak AS sekarang telah mencapai 9,8 juta bph. Inilah yang menahan kenaikan harga minyak lebih lanjut dari tadi pagi.
Selain itu pemerintah Trump berencana membuka lagi kilang minyak lepas pantainya yang berada di landas kontinen AS yaitu di Samudera Pasifik dan Atlantik untuk meningkatkan kemampuan energi AS. Namun rencana energi 5 tahunan ini masih dalam wacana dan sejauh ini banyak mendapatkan penolakan yang hebat dari berbagai kalangan di dalam negeri AS karena kawasan tersebut masuk dalam cagar alam AS.
Kondisi Iran sebagai negara produsen minyak OPEC terbesar ke tiga sedang mengalami gelombang demonstrasi memasuki hari ke 8 dimana para demosntran tersebut menuntut turunnya rezim yang sekarang ini gagal memperbaiki ekonomi Iran. Tuntutan para pendemo Iran tersebut sejauh ini memang secara otomatis membuat layanan terhadap produksi dan ekspor minyak Iran tidak terganggu, namun investor kuatir akan terjadinya sanksi yang akan dijatuhkan AS berupa embargo minyak kembali seperti yang terjadi beberapa tahun lalu sehingga bisa merubah peta pasokan minyak dunia.
Tingginya harga minyak juga masih didukung oleh tingginya aktivitas industri di Eropa, Asia dan AS, sehingga permintaan minyak sedang membaik namun di sisi lain terdapat beberapa gangguan pasokannya seperti gangguan cuaca dan masalah politik. Sebelumnya diberitakan bahwa terjadi penarikan kembali tanker-tanker minyak AS yang akan berlayar ke seluruh dunia untuk mengirim minyak produksi AS. Hal ini terjadi karena kondisi cuaca yang buruk sedang terjadi di sebagian besar kawasan AS sedang dilanda musim dingin yang ekstrem. Tentunya kondisi ini dapat menganggu pasokan minyak dunia.
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, CNBC
Sumber gambar: Reuters