Harga emas turun pada hari Rabu (29/12) di tengah turunnya yield Treasury AS melawan dampak dari sentimen risiko yang sedikit membaik, dan ini memberi dorongan pada emas. Harga emas berjangka turun 0,32% ke $1.805 pukul 14.00 WIB dan imbal hasil (yield) Treasury AS tenor 10 tahun melemah 0,36% di 1,476.
Saham-saham di Asia Pasifik sebagian besar turun pada Rabu pagi, bahkan meski berkurangnya kekhawatiran atas gangguan perjalanan dan penutupan toko karena varian omicron COVID-19. Sementara itu, emas melanjutkan tren penurunan seiring meningkatnya bukti bahwa omicron tidak menimbulkan ancaman besar bagi pemulihan ekonomi global dan investor mundur dari aset safe-haven.
Omicron bukanlah “penyakit yang sama yang kita lihat setahun yang lalu,” dan bahkan pasien yang masuk rumah sakit menghabiskan lebih sedikit waktu di sana, menurut ahli imunologi Universitas Oxford John Bell, memperkuat laporan tentang sifat varian ini yang lebih ringan secara keseluruhan. Namun, kasus COVID-19 harian melebihi 1 juta untuk hari kedua berturut-turut di mana tekanan terus bertambah pada sistem perawatan kesehatan.
Emas akan mencatat kerugian tahunan pertama selama tiga tahun terakhir, setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa pada masa awal pandemi tahun 2020, pasalnya bank sentral mulai menarik paket stimulus COVID-19 untuk menahan kenaikan inflasi. Meskipun ada ketidakpastian yang tersisa atas omicron cenderung mendorong permintaan untuk aset safe haven, kegelisahan atas ancaman terhadap aktivitas ekonomi dan pembukaan kembali mulai mereda.
Dengan volume yang tipis pada hari Rabu, investor memperkirakan tren ini akan berlanjut dan kisaran yang ketat sepanjang sisa hari perdagangan tahun 2021 ini.