Harga emas turun pada sesi perdagangan Rabu, atas kenaikan imbal hasil obligasi dan dolar AS sehingga memengaruhi daya tarik safe-haven logam. Sementara pasar saat ini hanya menunggu data indeks harga konsumen AS yang akan dirilis hari ini.
Greenback pada sesi sebelumnya sempat merosot ke level terendah lebih dari dua bulan atas kekhawatiran akan kenaikan inflasi yang mengancam nilai tukar dolar. Imbal hasil Obligasi AS 10-tahun yang menjadi acuan, mencapai level tertinggi di lebih dari seminggu terakhir ini. Imbal hasil obligasi yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang kepemilikan emas yang tidak memberikan hasil.
Emas spot turun 0,2% menjadi $1,832.73 per ons. Emas berjangka AS turun 0,1% menjadi $1,834.30. Indeks dolar naik 0,1%, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Pejabat Federal Reserve, pada Selasa kemarin, bergulat dengan pertumbuhan lapangan kerja yang sangat lemah di bulan April. Mereka tengah berupaya mempertahankan kepercayaan terhadap kebangkitan ekonomi AS. Tetapi, di sisi lain harus mengakui kecepatan pemulihan pekerjaan mungkin terbukti lebih buruk daripada yang diantisipasi.
Pelaku pasar menantikan rilis data harga konsumen AS yang akan dirilis pada pukul 8.30 malam waktu AS atau pukul 7.30 WIB pada Rabu hari ini sebagai isyarat lebih lanjut tentang sikap Fed terhadap inflasi.
Pembukaan lapangan pekerjaan AS melonjak ke rekor tertinggi pada bulan Maret. Namun, irosinis ada bukti lebih lanjut bahwa kekurangan pekerja menghambat pertumbuhan pekerjaan, bahkan saat hampir 10 juta orang Amerika sedang mencari pekerjaan.
Pasar saham Asia merana di dekat posisi terendah satu bulan. Data ekonomi Korea Selatan menunjukkan tingkat pengangguran Korea Selatan turun ke level terendah delapan bulan di bulan April, sementara jumlah orang yang bekerja naik pada laju tertajam dalam hampir tujuh tahun karena pemulihan ekonomi berlanjut.
Pada perdagangan paladium naik 0,2% menjadi $2.942,67 per ons. Perak turun 0,6% menjadi $27,47 per ons, sementara platinum turun 0,5% menjadi $ 1,228,68.