Harga Emas Tetap Tersudut

0
113

JAVAFX – Berita komoitas di hari Senin(2/10/2017), harga emas tetap tersudut alias masih gagal menguat pada perdagangan sore hari ini dimana hari ini merupakan awalan perdagangan mingguan, bulanan sekalian awal kuartal keempat tahun ini dengan tekanan tetap berasal dari pengaruh ucapan Yellen serta akan adanya reformasi pajak di AS.

Faktor inilah yang membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara bergerak melemah $8,80 atau 0,68% di level $1276,00 pertroy ounce. Untuk harga perak kontrak Desember di Comex untuk sementara bergerak melemah $0,07 atau 0,40% di level $16,61 pertroy ounce.

Investor sejauh ini pula, melihat pergerakan harga emas sendiri masih di level terendahnya di dua bulan lalu dan nampaknya pula masih enggan kembali keatas level psikologisnya di $1300 pertroy ounce. Harapannya bila nanti malam data ISM manufacturing memburuk lagi, emas akan dapat menguat kembali dan bisa lebih besar lagi jikalau Korea menegang kembali.

Keengganan pasar emas untuk membaik karena potensi kenaikan suku bunga the Fed di minggu meningkat tajam, dari pasca Fed meeting sekitar 60%, meningkat menjadi 72% setelah Yellen berbicara, dan akhir pekan kemarin meningkat kembali sekitar 80% setelah pejabat-pejabat the Fed seperti Ester George, Eric Rosengreen dan Stanley Fischer sama-sama mengamini pernyataan Yellen sebelumnya.

Pernyataan Janet Yellen pekan lalu membuat pasar gundah gulana karena tidak bijak jika the Fed menahan suku bunganya di level yang rendah. Secara otomatis bagi emas jika mendengar kata kenaikan suku bunga the Fed maka reaksi emas langsung negatif alias melemah. Dan nampaknya episode ini belum berakhir karena ada sedikit dukungan investor yang masih mengoleksi dolar AS pasca referendum Catalunya akhir pekan, membuat situasi politik di Eropa tidak kondusif sejenak.

Pekan lalu Yellen bersikeras bahwa dengan naiknya suku bunga the Fed tersebut bisa membuat langkah pertumbuhan ekonomi AS dapat serasi lajunya dengan laju inflasi, dan lambat laun kondisi inflasi dengan sendirinya akan segera melewati target 2%nya. PDB AS sekarang dikisaran 3,1%, inflasinya 1,4%, Fed rate-nya maksimal sekarang 1,25%, sehingga masih ada ruang bagi suku bunga the Fed untuk naik diantara angka inflasi tersebut, agar ekonomi AS tetap dingin.

Selain itu pelemahan emas terjadi karena reformasi pajak dan jelang rilisnya data tenaga kerja AS pekan ini, dengan perkiraan akan memburuk dikala sebagian kawasan di Selatan AS terdampak badai Harvey dan badai Irma di awal September lalu. Namun investor percaya bahwa kondisi badai tersebut hanya sesaat saja, dan apakah hari ini data aktivitas manufaktur ISM juga akan turun tajam, bila tidak maka emas bisa lanjutkan koreksinya.

Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: Financial Times