JAVAFX – Harga emas tetap tegar hadapi membaiknya fundamental ekonomi AS pada perdagangan Rabu kemarin di mana ini sisi beli emas masih terbentuk meski beberapa data ekonomi AS akan sangat mendukung kenaikan suku bunga the Fed.
Faktor perundingan perdagangan antara China dengan AS, tampaknya dianggap Presiden Trump sebagai sebuah pencapaian yang mengecewakannya. Trump ingin defisit perdagangannya dengan China dalam 2 tahun ini bisa berkurang sekitar $200 milyar dari total hampir $335 milyar per tahunnya. Namun China tidak menyebut angka pasti, namun hanya berkomitmen akan memperbesar impor produk dari AS, itupun karena faktor konsumsi dalam negerinya yang meningkat.
Selain masalah perdagangan dengan China, Presiden Trump juga pesimis bahwa pertemuan 12 Juni tentang denuklirisasi Korea Utara akan tidak sesuai jadwal karena Presiden Kim Jong-un sepertinya enggan untuk melucuti seluruh persenjataan nuklirnya sebagai syarat keinginan AS. Korea Utara merasa kedaulatan bernegaranya sudah di acak-acak AS.
Namun dolar AS memang diluar dugaan memang masih bertahan untuk berada di level tertinggi 5 bulannya, di mana yield obligasi pemerintah AS 10 tahun masih tetap bertahan untuk tetap berada di atas level psikologis 3%, meski semalam yield obligasi AS turun hampir 2%, sehingga harga emas bisa bertahan seperti di level sebelumnya.
Alhasil hal ini membuat harga emas kontrak Agustus di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $0,80 atau 0,06% di level $1298,20 per troy ounce. Sedangkan harga perak kontrak Juli di Comex ditutup menguat $0,10 atau 0,63% di level $16,47 per troy ounce.
Naiknya inflasi ini tidak begitu dikhawatirkan oleh sebagian besar peserta rapat suku bunga awal bulan ini, berdasar pernyataan the Fed yang tercantum dalam Fed minutes. Paparan the Fed juga menyebutkan bahwa inflasi akan dibiarkan di atas target 2% sambil melihat perkembangan fundamental ekonomi selanjutnya serta bagaimana masalah perdagangannya dengan China.
Dalam paparan tersebut juga dijelaskan bahwa suku bungs the Fed memang akan tetap dinaikkan secara bertahap sehingga investor melihat bahwa Fed minutes memang sedikit bernada dovish, namun 94% pengamat pasar telah memperkirakan kenaikan suku bunga the Fed bisa terjadi di Juni nanti.
Beberapa data ekonomi AS semalam juga membaik, seperti data aktivitas jasa dan manufaktur AS masih menunjukkan peningkatan aktivitasnya, disebut juga bahwa harga-harga juga mengalami kenaikan. Data perumahan sedikit menurun dibanding periode sebelumnya, namun masih meningkat lebih dari 5% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Inilah yang membatasi gerak positif emas.
Untuk perdagangan sebelumnya di bursa saham Wall Street mengalami pergerakan positif di mana bursa Dow naik 0,21%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami penguatannya sebesar 0,44% di level 94,018. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas seperti PDB Jerman, ECB minutes, Mark Carney berbicara, penjualan eceran Inggris, eurogroup meeting, klaim pengangguran mingguan AS dan penjualan rumah lama.
Penulis: Adhi Gunadhi
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: Reuters