Harga Emas Tetap Menguat Didukung Mundurnya Jadwal Reformasi Pajak

0
54186

JAVAFX – Harga emas tetap menguat didukung mundurnya jadwal penerapan reformasi pajak AS pada perdagangan kemarin dan kala itu harga emas sekali lagi ingin terus mendekati level psikologisnya di $1300 pertroy ounce, namun penguatannya memang tidak signifikan seakan ingin memberitahu kepada pasar dan investor bahwa harga emas memang tidak boleh untuk naik secara besar dikala latar belakang membaiknya data-data ekonomi AS belakangan ini.
Nuansa safe haven emas yang merebak awal pekan kemarin, nampaknya muncul lagi semalam setelah tensi panas pergumulan Arab Saudi melawan Iran di awal pekan lalu dilanjutkan kemarin dengan keluarnya travel warning Arab ke Lebanon yang merupakan salah satu daerah kendali Iran. Namun Presiden Trump berhasil meredam panasnya Semenanjung Korea dengan mengucapkan terima kasih kepada China yang turut mendukung embargo ke Korea Utara.
Hal inilah yang sedikit banyak membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $2,10 atau 0,16% di level $1285,80 pertroy ounce. Untuk harga perak kontrak Desember di Comex ditutup melemah $0,15 atau 0,86% di level $16,99 pertroy ounce.
Selain itu, mulai naiknya kembali harga minyak semalam, membuat semangat kenaikan harga emas juga kembali muncul, dimana pemanfaatan kenaikan harga emas terkesan memanfaatkan situasi tidak bagusnya data ekonomi AS yang rilis semalam dimana data klaim pengangguran AS juga mengalami kenaikan lagi setelah pekan lalu mengalami angka yang terbaik sejak Maret 1973.
Sepanjang tahun ini, harga emas telah berhasil menguat sebesar 18% hingga saat ini, namun dalam jangka panjang masih sulit akan naik lebih jauh karena ada hadangan membaiknya data-data ekonomi AS.
Adanya pengunduran jadwal penerapan reformasi pajak, menandakan bahwa reformasi fiskal tersebut akan masih belum siap diterima oleh sebagian warga AS sendiri. Dijadwalkan baru tahun depan reformasi pajak baru akan dilaksanakan dengan pemotongan pajak penghasilan dari 35% menjadi 20%. Dipastikan juga defisit anggaran pemerintah Trump akan bertambah sekitar $1,5 trilyun hingga $1,7 trilyun pertahunnya, dan inilah yang membuat senat AS belum siap membahasnya secara detail sehingga menunda pelaksanaannya.
Beruntung komponen reformasi pajak ini tidak masuk dalam perhitungan perkiraan ekonomi the Fed sehingga emas terlihat tidak terlalu menguat.
Sejauh ini pula yang membawa bursa saham Wall Street mengalami pelemahannya dimana DowJones spot ditutup turun 0,43%. Sedangkan indeks dolar atau Dixie turun 0,4% di angka 94,465. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas adalah data aktivitas industri Jepang dan Inggris, pasar AS libur, sentimen Michigan dan kunjungan presiden Trump ke beberapa negara di Asia dimana akan mengunjungi Vietnam dan bertemu Presiden Putin.
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: Wall Street Journal