JAVAFX – Harga emas terus melemah pada perdagangan Rabu kemarin seiring dengan pilkada di sebagian besar wilayah di Indonesia dan tersingkirnya Jerman dari Piala Dunia Rusia, seakan menghiraukan meredanya masalah perang dagang AS.
Setelah ancaman produsen motor asal AS Harley Davidson untuk membuka pabriknya lagi di luar AS untuk memenuhi permintaan dari Uni Eropa, telah membuat Presiden Trump memikirkan kembali untuk mulai meredakan tensi ancamannya kepada dunia tentang pengenaan tarifnya. Undang-undang yang akan dipakai Trump juga akan lebih memudahkan pihak lain dalam melakukan perdagangannya dengan AS.
Kondisi ini membuat indeks dolar menguat lagi dan menghancurkan safe haven curencies sehingga menekan emas kembali untuk berada di level terendahnya lagi tahun ini.
Alhasil hal ini membuat harga emas kontrak Agustus di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $6,40 atau 0,51% di level $1253,50 per troy ounce. Sedangkan harga perak kontrak September di Comex ditutup melemah $0,21 atau 1,29% di level $16,12 per troy ounce.
Sebelumnya, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menyatakan bahwa pembatasan investasi di AS tidak hanya berlaku untuk China saja, namun untuk semua negara yang khususnya telah mencuri teknologi AS. Pernyataan Mnuchin ini menguatkan pernyataan sebelumnya dari Penasehat Perdagangan Gedung Putih Peter Navarro bahwa AS tidak akan membatasi perhatiannya saja ke China, namun ke semua negara jika tidak berlaku adil dengan AS. Kondisi ini tentu membawa dampak bahwa perang dagang memang akan melanda ke seluruh dunia.
Sebelumnya tensi perang dagang makin panas, setelah Uni Eropa menerapkan tarif impor asal AS, Presiden Trump membalasnya dengan melakukan ancaman pemberlakuan terhadap tarif impor 20% bagi produk otomotif asal Uni Eropa jika zona euro tersebut tidak bersikap adil dalam berdagang dengan AS. Akibatnya beberapa perusahaan AS kemungkinan besar akan memindahkan lokasi produksinya keluar dari AS.
Seperti kita ketahui bahwa perang dagang ini menimbulkan efek bahwa harga barang di AS akan naik karena dikenakannya tarif barang impor sehingga mendorong harga itu sendiri atau inflasi. Kondisi ini tentu sangat menguntungkan the Fed yang sangat rajin untuk melakukan kenaikan suku bunganya, disinilah letak dasar harga emas terus melemah.
Investor rupanya masih lebih khawatir terhadap masa depan suku bunga the Fed daripada masalah perang dagang itu sendiri. Situasi ini membuat investor melihat perkiraan pada Desember nanti, suku bunga the Fed masih bisa naik kembali di mana diperkirakan lebih dari 40% perkiraan kenaikan keempat terjadi. The Fed cabang Dallas dan Atlanta juga sudah menyatakan bahwa suku bunga bisa naik 2 kali lagi di tahun ini.
Untuk perdagangan sebelumnya di bursa saham Wall Street ditutup di ruang negatif, di mana bursa DowJones ditutup turun 0,68%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami penguatan sebesar 0,69% di level 94,759. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas, yaitu laporan penjualan eceran Jepang, inflasi Jerman, pertemuan Uni Eropa, PDB AS dan klaim pengangguran mingguan AS.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Untuk mendapatkan free signal trading, analisa market mingguan, full support langsung dari analis,
Hubungi JAVAFX :
Phone / WhatsApp : 082116448874
Apakah Anda membutuhkan informasi Training JAVAFX, Introducer Broker – IB, belajar forex, teknikal forex, signal forex, strategi forex dan analisa forex untuk melakukan transaksi trading forex, trading emas, trading oil, trading index minggu ini? Segera Hubungi Analis JAVAFX
Author : Adhi Gunadhi