JAVAFX – Berita komoditas di hari Rabu(6/12/2017), harga emas terus hadapi tekanan jual ke level terendah 4 bulan pada perdagangan kemarin seakan menginspirasi kepada investor bahwa harga emas harusnya tetap menjauhi level psikologisnya di $1300 pertroy ounce dimana persetujuan reformasi pajak AS kali ini masih terus membayangi sisi jual tersebut.
Setelah kasus Michael Flynn terberangus oleh waktu dan ada kesalahan dalam waktu Trump yang telah menjadi presiden AS yang mendapatkan bantuan Rusia, membuat investor lelah mempertahankan sikap safe havennya sehingga kemarin rela melepas emasnya jelang data ADP nanti sore.
Pasar langsung bereaksi mengambil aksi risk appetite atau mengambil aset yang lebih beresiko lebih dominan setelah the Fed nampaknya akan menaikkan suku bunganya secara agresif di masa mendatang dan akan mempunyai level suku bunga yang akan diluar dugaan pasar.
Hal inilah yang sedikit banyak membuat harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $9,00 atau 0,70% di level $1268,70 pertroy ounce. Untuk harga perak kontrak Maret di Comex ditutup melemah $0,24 atau 1,45% di level $16,14 pertroy ounce.
Dan pelemahan emas ini berkat dari hasil lolosnya reformasi pajak di Senat AS di akhir pekan lalu, sehingga tinggal ada kesepakatan dengan House of Representative atau Kongres AS untuk dapat persetujuan sehingga nanti akan diserahkan ke Presiden Trump untuk ditandatangani menjadi undang-undang pajak yang baru sebelum Tahun Baru. Pasar akan melihat rekonsiliasi antara Senat dengan Kongres ini, apakah masih berjalan seiring atau tidak.
Sejauh ini, pasar melihat bahwa kesempatan lolos dari Kongres akan terbuka lebar sehingga bersikap menjual emasnya. Memang masalah pajak AS bisa membuat investor banyak memburu portfolio berlatar belakang dolar AS karena dapat dipastikan pemerintah AS akan bergantung kepada hutang secara defisit anggarannya pertahun bisa bertambah sekitar $1,4 trilyun akibat pemberlakuan pajak baru ini.
Reformasi pajak merupakan pendukung dari tekad kenaikan suku bunga the Fed yang makin menguat dimasa mendatang seperti keinginan sebelumnya yang diucapkan Janet Yellen dan Jerome Powell bahwa suku bunga the Fed akan berada diatas level normalnya demi menjaga produktivitas kinerja ekonomi AS serta menjaga kestabilan ekonomi itu sendiri. Mendengar kata kenaikan suku bunga the Fed, tentu bukan pendukung kenaikan emas.
Sejauh ini pula yang membawa bursa saham Wall Street mengalami pelemahannya dimana DowJones futures ditutup turun 0,50%. Hal ini membuat indeks dolar atau Dixie naik 0,28% di angka 93,391. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas adalah PDB Australia dan ADP Payroll AS.
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: Wall Street Journal