Harga Emas Tertekan di Awal Pekan Ini

0
264
Berita Emas

JAVAFX – Berita komoditas emas di hari Senin(19/6/2017), harga emas masih dibayangi tekanan pelemahan setelah keputusan the Fed yang menaikan suku bunga pada pertemuan Juni ini. Keputusan yang ditempuh ini kenyataannya telah memacu kekhawatiran pasar terhadap langkah kebijakan selanjutnya yang dapat dilakukan oleh the Fed di masa mendatang.

Berlangsungnya perdagangan di sesi Asia, emas berjangka kontrak Agustus terpantau turun 0.20% dengan diperdagangkan pada level $1.254.11 per troy ounce di divisi Comex, AS. Sejak pagi ini, rentang pergerakan harga emas telah bergerak menyentuh level terendah di $1.252.69 dan level tertinggi di $1.257.17 per troy ounce.

Tekanan yang dialami oleh harga emas telah disebabkan oleh keputusan the Fed pada pekan lalu yang sepakat untuk menaikan tingkat suku bunga sebesar 0.25% menjadi 1.25% pada bulan Juni. Seketika keputusan tersebut diumumkan, lonjakan penguatan yang dialami oleh dolar AS pun terjadi dan langsung menekan pergerakan harga emas untuk alami penurunan ke level rendah 2 bulan.

Keputusan mutlak yang telah ditempuh oleh the Fed tersebut pun juga telah memberikan kekhawatiran lanjutan kepada sentimen pasar, sebab saat ini the Fed memiliki target untuk menaikan suku bunga sebanyak 4 kali hingga tahun 2018 mendatang. Hal ini dimaksudkan agar mampu menekan angka defisit pada neraca perdagangan AS yang saat ini nilainya mencapai $4.5 triliun.

Sedangkan terkait hubungannya dengan reformasi pajak di AS, diperkirakan hal ini mampu menarik kembali simpati para investor dari luar negeri untuk berkontribusi dalam memacu pembangunan yang lebih luas. Meski demikian, seluruh program tersebut kenyataannya belum berjalan akibat dugaan atas kecurangan pemilu presiden pada tahun lalu, sehingga menimbulkan sentimen pasar yang cenderung menunggu dan menanti dari hasil hak angket yang akan dilakukan di AS terlebih dahulu.

Dalam mengawali perdagangan pekan ini, atensi pasar tengah terbagi dengan beberapa hasil pidato yang dilakukan oleh Gubernur the Fed negara bagian New York, William Dudley dan dilanjutkan dengan pidato Presiden Deutsche Bundesbank, Jens Weidmann. Pidato tersebut dijadwalkan akan dirilis menjelang perdagangan sesi AS dibuka.

Sumber berita: ForexFactory, Investing

Sumber gambar: Telegraph