JAVAFX – Berita komoditas di hari Selasa(1/8/2017),
Harga emas tertahan kenaikannya jelang ISM pabrikan dan core PCE AS yang akan rilis nanti malam sehingga bisa mengaduk-aduk hati investor bila data tersebut membaik.
Situasi safe haven emas sendiri mulai menghilang di hari ini seiring sudah mulai hilangnya ketegangan di Korea Utara pasca uji coba senjata rudal balistik Korea Utara akhir pekan lalu dan melintasnya 2 bomber nuklir AS di sepanjang Semenanjung Korea.
Pekan lalu, setidaknya emas menguat tajam yang terdorong dengan rencana the Fed yang akan mengurangi defisit neracanya dengan cara mulai mengurangi kepemilikan surat hutangnya dan kemungkinan besar masih memikirkan inflasi yang tetap rendah sehingga diperkirakan tahun ini suku bunga the Fed tidak akan dinaikkan lagi.
Faktor menantikan data ISM dan core PCE AS nanti malam membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara bergerak menguat $0,30 atau 0,02% di level $1273,70 per troy ounce.
Untuk harga perak kontrak September di Comex untuk sementara bergerak melemah tipis $0,01 atau 0,07% di level $16,78 per troy ounce.
Pergerakan tipis dari logam mulia ini merupakan bentuk aksi beli lanjutan sejenak dan yang tipis sebagai dampak kekuatiran tingkat tinggi dari investor emas setelah pergerakan sebelumnya yang tertahan penguatannya akibat konflik politik AS dan data aktivitas pabrikan di Chicago yang tidak sesuai harapan pasar, sehingga investor bimbang apakah emas bisa segera mendekati level psikologis $1290an hingga akhir pekan ini?
Faktor meredupnya akselerasi ekonomi AS khususnya inflasi mengharuskan the Fed menjual beberapa surat hutangnya untuk mengurang defisit neracanya.
Rencananya mulai September the Fed akan mulai menjual $10 milyar surat hutangnya perbulannya, dan selanjutnya per 3 bulan akan menjual $50 t-Bills nya.
Apalagi agenda fiskal Trump nampak makin suram kejelasannya.
Tetapi bila berjalan agenda Trump tersebut maka makin mudah defisit the Fed untuk dipersempit, dan fokus suku bunga naik juga akan makin terbuka lebar pula.
Pasar membaca bahwa suku bunga the Fed paling cepat akan naik di akhir tahun ini dan itupun masih menjadi tanda tanya besar karena perkembangan suku bunga the Fed yang akan naik di akhir tahun ini kurang dari 40% untuk kesempatan naik, sehingga dimungkinkan bahwa Fed fund rate di tahun ini tidak berubah.
Seperti kita ketahui bila investor mendengarkan kata kenaikan suku bunga, khususnya suku bunga the Fed, maka itu berarti kabar buruk bagi harga emas, karena investasi emas akan mengalami situasi yang kurang begitu menguntungkan untuk jangka pendek dibandingkan investasi di pasar uang semisal investasi obligasi atau surat hutang.
Beberapa data ekonomi dari Jepang dan China yang membaik tadi pagi tetapi belum juga berhasil mendongkrak lagi harga emas, karena nampak faktor pertumbuhan ekonomi AS masih terus mengganggu rasa positif tersebut.
Rasa suram di emas bisa muncul bila memang India akan mengurangi impor emasnya di semester kdeua tahun ini.
Emas sendiri sedang ragu dengan akan rilisnya data ISM pabrikan dan core PCE.
Core PCE ini bisa mewakili data inflasi AS, bila membaik maka emas bisa mengalami koreksi di malam nanti.
Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg
Sumber gambar: Public Gold Indonesia