Harga Emas Menjadi Yang Terkuat Sejak 2010

0
83
Harga Emas
Pile of 999.9% pure gold bullion bars on a dry, dusty clay soil background.

JAVAFX – Diujung perdagangan tahun 2019, emas di perdagangan pada harga tertinggi sejak akhir September atau 14 minggu terakhir. Kenaikan harga emas dalam perdagangan hari Selasa (31/12/2019) ini mencatatkan pengembalian terbesar dalam hampir satu dekade. Emas naik $ 4,50, atau 0,3%, ke $ 1.523,10 per troy ons.

Harga emas juga meraih keuntungan dengan mencatatkan kenaikan 18,9% sepanjang tahun ini. Berdasarkan perdagangan pada kontrak berjangka paling aktif, hasil ini merupakan yang terkuat sejak 2010, saat itu harga emas naik 29,7%. Sementara catatan kinerja bulanan, harga emas sepanjang bulan Desember saja naik sekitar 3,4% pada bulan Desember dan selama kuartal tersebut.

Ada sejumlah faktor yang membuat harga emas mampu mencatatkan hasil yang gemilang. Imbal hasil obligasi yang rendah dan faktor geopolitik yang terus menerus ditambah ketidak pastian perekonomian AS menjadi sentiment utama kenaikan harga emas tahun ini. Lebih-lebih setelah Dolar AS ikut melemah dan mendorong investor melakukan aksi lindung nilai menjelang pemilu AS pada 2020 ini.

Indeks Dolar AS turun 0,4% pada 96,365, atau hanya naik sebesar 0,2% pada tahun ini. Sementara imbal hasil obligasi AS untuk tenor 10 tahun berada pada kisaran 1,9%, setelah jatuh di bawah level psikologis penting 2% pada bulan Juli untuk pertama kalinya sejak Oktober 2016, menurut data FactSet .

Secara geopolitik, para investor juga mengawasi perkembangan di Irak, di mana lusinan milisi Syiah Irak dan pendukungnya masuk ke kompleks Kedubes AS di Baghdad. Aksi ini merupakan serangan balik setelah serangan udara oleh pasukan AS akhir pekan lalu yang menargetkan milisi yang didukung Iran.

Disisi lain, kondisi ekonomi AS menguat di ujung tahun 2019 dibandingkan awal tahun. Hasil survey terbaru dari US Conference Board, meskipun harapan menjadi datar untuk masa depan pertumbuhan ekonomi AS di semester pertama 2020. Optimisme tentang kemampuan konsumen Amerika untuk membantu memperpanjang rekor ekspansi ekonomi telah memainkan peran dalam mendorong bursa saham AS ke posisi tertinggi baru di bulan Desember, dimana indeks S&P 500 berada di jalur untuk kenaikan tahunan terbesar sejak 2013.

Disisi lain, keyakinan pasar akan tercapainya kesepakatan perdagangan AS-China sebagian juga telah membantu. Presiden Trump pada hari Selasa mengatakan fase pertama dari kesepakatan perdagangan akan ditandatangani pada 15 Januari dan bahwa ia akan melakukan perjalanan ke China “di kemudian hari” untuk memulai putaran kedua pembicaraan. Hasil ini menjadi modal awal tahun bagi investor untuk menatap perdagangan pada 2020 ini dengan nada optimis. (WK)