JAVAFX – Berita komoditas di hari Jumat(5/1/2018), harga emas terkoreksi tipis pada perdagangan sore hari ini namun tetap bertahan di atas level psikologis $1300 per troy ounce dengan dorongan sentimen bahwa investor masih melihat hasil data ekonomi AS yang membaik serta menantikan data nonfarm payroll yang akan rilis nanti malam.
Hal inilah yang membuat harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex sementara melemah $2,10 atau 0,16% di level $1319,50 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Maret di Comex ditutup melemah $0,06 atau 0,38% di level $17,21 per troy ounce.
Kondisi pelemahan kali ini sebetulnya investor mulai berhati-hati terhadap munculnya beberapa data fundamental ekonomi AS yang mulai dirilis sejak Rabu malam lalu hingga semalam, dimana kebanyakan data ekonomi AS hasilnya rata-rata di atas ekspektasi pasar yang menandakan bahwa ekonomi AS akan membaik di tahun ini. Kedua sisi beli dan jual masih menghiasi perdagangan emas tersebut karena memang data AS sedang membaik sehingga menimbulkan kepercayaan bahwa suku bunga the Fed masih di jalur kenaikannya 3 kali lagi di tahun ini.
Namun di sisi lain, situasi geopolitik di Iran dan di Korea, juga masih menimbulkan rasa safe haven bagi emas. Disertai pula keputusan dari parlemen AS di akhir tahun lalu untuk membahas dan mengesahkan reformasi pajak AS, membuat sadar bagi the Fed yang muncul di dalam paparannya kemarin dini hari bahwa pemotongan pajak tersebut merupakan kegiatan yang tidak seharusnya dilakukan ketika kondisi ekonomi AS sedang membaik.
Intinya bahwa Fed minutes menyatakan reformasi pajak tidak otomatis bisa meningkatkan inflasi AS dengan cepat. Namun Fed minutes juga bernada hawkish dimana akibat reformasi pajak tersebut maka pertumbuhan ekonomi AS mempunyai kenaikan proyeksi di tahun ini dari 2,1% menjadi 2,5%. Sedangkan di sisi lain investor, kadang kala timbul perasaan bahwa pemotongan pajak tersebut bisa mendatangkan sebuah resesi ekonomi AS yang baru sehingga kadang kala pula sisi beli emas bisa berlanjut setiap saat.
Data tenaga kerja AS akan rilis nanti malam. Data yang di rilis merupakan kegiatan kerja AS di akhir tahun lalu sehingga kita bisa melihat bagaimana kegiatan tenaga kerjanya ketika memasuki musim liburan akhir tahun, dan biasanya merupakan pertanda baik tidaknya kinerja ekonomi AS di kuartal pertamanya.
Data ADP payroll semalam dinyatakan membaik dan biasanya data nonfarm payroll atau NFP akan mengikutinya. Bila NFP atau tambahan tenaga kerja yang baru di atas angka 220 ribu orang, maka kesempatan dolar AS untuk menguat memang masih ada. Namun melihat beberapa klaim pengangguran mingguannya, perkiraan kami bahwa NFP akan berkisar di bawah 200 ribu orang karena cuaca buruk bulan lalu, sehingga ada peluang bahwa emas akan menguat lagi.
Tingkat pengangguran mungkin masih di area yang sama seperti periode sebelumnya, namun yang perlu dicermati adalah data rata-rata pendapatan per jam atau average hourly earnings, apakah bisa di atas angka 0,3% atau tidak. Bila di atas angka tersebut, maka artinya inflasi bisa merangkak naik, dan artinya juga bahwa emas masih tertahan kenaikannya.
Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: BBC