JAVAFX – Harga emas terjaga di area positif pada perdagangan kemarin di mana potensi ketegangan perang dagang AS dengan China yang memuncak telah sedikit diimbangi dengan membaiknya data ekonomi AS dan menguatnya pasar saham Wall Street.
Faktor membaiknya pasar saham di Wall Street semalam memang cukup mengagetkan investor, di mana aksi safe haven emas yang sebelumnya marak terjadi, berubah cepat dengan aksi ambil untung di emas dan investor segera beralih mencari aset-aset yang beresiko dan berdenominasi dolar AS seperti di saham Wall Street dan obligasi AS. Harga emas sendiri segera mundur dari level tertinggi 5 pekannya sehingga situasi ini membuat investor emas enggan berlama-lama memegang emasnya.
Alhasil hal ini membuat harga emas kontrak Juni di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $2,90 atau 0,22% di level $1340,20 per troy ounce. Sedangkan harga perak kontrak Mei di Comex ditutup melemah $0,14 atau 0,84% di level $16,25 per troy ounce.
Harga emas sempat mengalami kenaikan yang besar di kala Presiden Trump telah setuju untuk memberikan tarif baru bagi impor produk dari China yang bisa mencapai nilainya $50 milyar hingga $60 milyar per tahunnya. Presiden Trump juga menegaskan bahwa sasaran yang akan dibidiknya adalah produk-produk China yang berbasis tehnologi karena menurut Trump bahwa China telah banyak melanggar hak kekayaan intelektual atau hak cipta AS. Hampir 1300 industri China akan mengalami dampak dari pemberlakuan tarif baru tersebut, sehingga investor khawatir bahwa impor emas China akan menurun.
Sebelumnya pihak Beijing telah memulai untuk memberikan tarif tambahan terhadap kurang lebih 128 produk dari AS dengan nilai sekitar $3 milyar per tahunnya. Produk-produk yang disasar Beijing adalah daging babi, kacang-kacangan dan buah, di mana produk impor babi terkena tarif 25% dan buah terkena tarif 15%. Namun pasca pasar komoditas China ditutup, pemerintah Beijing mengeluarkan pengumuman baru bahwa sekitar 106 jenis produk asal AS seperti kendaraan, minuman anggur dan lain-lain juga akan terkena tarif baru, sehingga nilai yang bisa hilang dari hasil perdagangan AS hampir $50 milyar per tahunnya.
Situasi ini sempat membuat harga emas melejit, namun diluar dugaan bahwa data ADP payroll AS lebih baik dari perkiraan sehingga kondisi ini menopang pasar saham Wall Street untuk membaik lagi dan mengakibatkan emas perlahan-lahan mengalami tekanannya. Potensi ketegangan politik dagang memang membuat emas akan cemerlang, namun pasar saham dan data ekonomi AS telah membatasi kecemerlangan emas tersebut.
Untuk perdagangan di bursa saham Wall Street mengalami penguatannya di mana bursa Dow naik 0,96%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami pelemahannya sebesar 0,10% di level 90,137. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas adalah data neraca perdagangan Australia, Kanada dan AS, aktivitas jasa di zona euro dan Inggris, klaim pengangguran mingguan AS dan pasar keuangan China libur.
Penulis: Adhi Gunadhi
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: Reuters