JAVAFX – Emas terus turun saat berhadapan dengan penguatan ekstrim dari dolar AS dalam perdagangan akhir pekan, Jumat (20/03/2020). Greenback mampu mendikte sebagian besar perdagangan emas setelah naik hampir 2%, dimana Indek Dolar AS saat ini di 103,56. Terakhir kali dolar AS memiliki kekuatan seperti ini terjadi pada Januari 2017 ketika mencapai titik tertinggi tepatnya di mana indeks dolar diperdagangkan saat ini tepat di atas 103.
Selama seminggu terakhir ini saja indeks dolar diperdagangkan dari titik terendah 97,70, dan saat ini berada pada nilai tertinggi minggu ini di 103,56. Itu adalah perubahan bersih hampir 6% dalam satu minggu. Reli emas yang kuat ini menyumbang sekitar sepertiga keuntungan yang direalisasikan dalam minggu ini.
Sementara Bursa saham A.S. mengalami pemulihan ringan, tetapi tidak cukup meyakinkan, pasalnya ekuitas sedang dalam masa konsolidasi dan bergerak sedikit naik dalam masa penurunan, (death cat bounce). Dalam kedua kasus kuncinya adalah kehati-hatian dan kesabaran saat kita menunggu untuk melihat bagaimana krisis dan pandemi virus corona saat ini terjadi.
Masih banyak analis mempertanyakan mengapa pasar saham bisa kehilangan begitu banyak modal, bersama dengan emas yang turun secara dramatis pada saat yang sama. Kepercayaan umum adalah bahwa pelaku pasar hanya melikuidasi semua aset termasuk kelompok safe haven. Namun, banyak yang percaya termasuk saya bahwa pada titik tertentu jika ekuitas terus turun, itu bukan hanya dolar AS yang akan menguat sebagai tempat yang aman untuk memarkir modal investasi, dan emas sekali lagi akan kembali ke aset safe haven.
Bursa saham A.S. masih akan tetap di bawah tekanan selama bulan-bulan berikutnya, yang akan menghasilkan lebih banyak penguatan dolar AS dan tekanan pada harga emas. Namun demikian, emas telah menemukan bantalan yang konsisten dan berusaha mendapatkan kembali tren pembelian atas asset safe haven. Setidaknya saat ini, safe haven utama adalah dolar.
Sulit juga untuk menjelaskan mengapa dengan semua stimulus tambahan yang diusulkan dari pemerintah dan bank sentral dan pemotongan tingkat darurat bahwa dolar terus menjadi tempat yang disukai untuk menempatkan modal investasi sebagai tempat yang aman.
Harus diakui bahwa reaksi khas terhadap keputusan Fed baru-baru ini untuk menanamkan modal dan likuiditas ke pasar, dan memangkas suku bunga mendekati nol dalam dua langkah darurat bahwa emas seharusnya bereaksi secara bullish. Fakta-fakta tetap dolar investasi sedang bergerak dari ekuitas ke obligasi, dolar AS dan Yen.
Secara teknis ada level support untuk emas di $ 1440 dan $ 1446, berdasarkan pergerakan harga antara November – Desember tahun lalu. Ini merupakan titik harga yang dapat dilihat sebagai pijakan kenaikan harga emas untuk menantang level resisten di $ 1.700 per ons.