Harga Emas Tegar Pasca Naiknya Suku Bunga Fed

0
154

JAVAFX – Harga emas tegar pasca naiknya suku bunga Fed pada perdagangan Rabu kemarin di mana sisi beli emas langsung menghilang disaat menyatakan adanya kenaikan kembali suku bunganya, namun muncul kekhawatiran juga mengenai masa depan suku bunga zona euro.

Sebelumnya, sejak berhasilnya proses perundingan denuklirisasi Korea Utara berhasil mencapai kata sepakat, harga emas mengalami tekanannya. Korea Utara bersedia untuk mengakhiri konflik berkepanjangan di Semenanjung Korea dan keduanya sepakat bahwa proses denuklirisasi Korea Utara akan segera terwujud dan akan mengembalikan sistem perdagangan serta ekonomi Korea Utara dengan menghapus embargo ekonomi yang muncul tahun lalu ketika percobaan senjata nuklir jarak jauh sering dilakukan oleh Pyongyang.

Pertemuan kedua pemimpin di Singapura tersebut telah berhasil membuat aksi safe haven menghilang, di saat pula suku bunga the Fed untuk yang ke 7 kalinya dinaikkan kembali sehesar 25 basis poin menjadi 2% di dini hari tadi. Sejak akhir 2015 lalu, the Fed sudah mulai merubah tingkat suku bunganya.

Alhasil hal ini membuat harga emas kontrak Agustus di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $3,60 atau 0,28% di level $1303,00 per troy ounce. Sedangkan harga perak kontrak Juli di Comex ditutup menguat $0,16 atau 0,94% di level $17,05 per troy ounce.

Selain masalah kenaikan suku bunga, harga emas sempat mengalami tekanan harga yang terjadi karena beberapa data pertumbuhan dan kenaikan inflasi di AS terus menunjukkan arah bahwa peluang kenaikan angka tenaga kerja AS masih terjaga sehingga sisi pertumbuhan ekonomi dan daya beli konsumen kemungkinan besar masih tetap terjaga untuk tumbuh berkelanjutan atau moderate growth.

Jerome Powell dalam pernyataan ke media menyatakan bahwa inflasi AS akan dibiarkan meninggi hingga 2020 nanti yang diperkirakan masih bisa bertahan di atas level 2% dan akan membiarkan suku bunganya tetap tinggi.
Data inflasi inti tahunan AS periode lalu dilaporkan naik tajam dari 2,5% menjadi 2,8%, tertinggi sejak 2012, menandakan bahwa core PCE di akhir kuartal ketiga menurut Well Fargo bisa berada di atas target the Fed atau diatas 2%. Kondisi ini sebetulnya merupakan isyarat kuat untuk naiknya suku bunga.

Namun sayangnya investor sedikit khawatir tentang masa depan program bantuan ekonomi zona euro yang akan ditentukan sore nanti, sehingga sisi beli emas kembali muncul ketika pasar saham AS mengalami koreksi panjang pasca naiknya suku bunga the Fed tersebut.

Untuk perdagangan sebelumnya di bursa saham Wall Street ditutup di ruang negatif, di mana bursa DowJones ditutup turun 0,47%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami pelemahannya sebesar 0,25% di level 93,669. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas, yaitu data tenaga kerja Australia, data inflasi zona euro, data penjualan eceran Inggris dan AS, serta penentuan suku bunga zona euro.

(Sumber: Analis JAVAFX)
Untuk mendapatkan free signal trading, analisa market mingguan, full support langsung dari analis,

Hubungi JAVAFX :

Phone / WhatsApp : 082116448874

Apakah Anda membutuhkan informasi Training JAVAFX, Introducer Broker – IB, belajar forex, teknikal forex, signal forex, strategi forex dan analisa forex untuk melakukan transaksi trading forex, trading emas, trading oil, trading index minggu ini? Segera Hubungi Analis JAVAFX
Author : Adhi Gunadhi