JAVAFX – Harga emas harus tegar hadapi tekanan jual lanjutan atau melanjutkan pelemahannya pada perdagangan hari ini sehingga kami melihat bahwa emas kemungkinan besar masih akan menjauhi level psikologis emas di $1300 pertroy ounce meski aksi safe haven emas sewaktu-waktu bisa bangkit lagi.
Seperti kita ketahui bahwa pasar kemarin pergerakan greenback sedikit berani bergerak menekan mata uang utama dunia lainnya dan emas, sehingga hal ini mengakibatkan harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $8,70 atau 0,68% di level $1277,50 pertroy ounce.
Tren pergerakan dolar AS cenderung positif namun memang kondisi khusus dari emas yang melemah memang sentimen bearish tersebut berkembang terjadi dimana dalam 2 pekan sisi harga yang terus bertahan didekat level tingginya merupakan saatnya ada aksi ambil untung yang besar karena kenaikan emas butuh dukungan lain.
Greenback sendiri bergerak lugasnya sedang menantikan kepastian dari reformasi pajak AS dengan ada selingan Menteri Sekretaris Negara Rex Tillerson kemungkinan besar akan diganti Trump karena terindikasi mempunyai koneksi dengan Rusia. Berkembang nada dari parlemen AS dalam pembahasan pajak baru tersebut bahwa kemungkinan besaran pemotongan pajak penghasilan tidak akan mencapai 20% seperti yang diinginkan Presiden Trump.
Hal ini terkait bahwa kondisi inflasi sendiri tidak terlalu membahayakan bila tingkat pajak diatas 20% serta sisi defisit anggaran juga tidak akan melebar lebih besar lagi. Seperti diketahui bahwa kondisi pajak 20% maka defisit anggaran AS akan melebar $1,5 hingga $1,8 trilyun pertahunnya hingga 10 tahun kedepan. Tentu ini memberatkan kinerja anggaran pemerintah Trump yang sedang terancam untuk di shutdown atau ditutup akibat kekurangan anggaran.
Apalagi kemarin Yellen menyatakan bahwa konsekuensi dari kenaikan suku bunga yang diharapkan bank sentral akan berdampak peningkatan dari defisit anggaran tersebut. Sisi kepastian reformasi pajak sendiri memang sangat diharapkan oleh the Fed seperti yang diungkap Yellen karena dengan adanya penurunan pajak tersebut maka ruang kenaikan suku bunga the Fed akan makin mudah dilakukan dimana produktivitas dan kinerja ekonomi AS makin meningkat. Mendengar reformasi pajak dan kenaikan suku bunga, harga emas langsung merana.
Hari ini beberapa negara termasuk AS akan melaporkan aktivitas manufakturnya, dimana perhatian kami data ISM manufaktur AS nampak akan dalam kondisi yang membaik mengingat beberapa waktu lalu data persediaan gudang AS mengalami penurunan dan data penjualan eceran disaat Thanksgiving juga naik. Bila ada perbaikan aktivitas maka peluang greenback masih ada untuk menekan emas.
Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg.
Sumber gambar: Bloomberg