Harga emas stabil pada hari Selasa karena turunnya imbal hasil obligasi AS membalas rebound ringan dolar. Saat ini para pelaku pasar tengah menantikan data inflasi konsumen AS yang akan dirilis akhir pekan ini.
Emas spot stabil di harga $1,836.26 per ons, setelah sentuh level tertinggi sejak 11 Februari di $1.842.91 pada hari Jumat. Sementara emas berjangka AS turun 0,1% menjadi $1,836.40 per ons.
Indeks dolar naik 0,1%, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Dolar AS merosot ke level terendah di lebih dari dua bulan terakhir di sesi sebelumnya menyusul data payroll non-pertanian AS pada hari Jumat menunjukkan pertumbuhan pekerjaan tak terduga melambat pada bulan April.
imbal hasil obligasi 10-tahun AS yang menjadi acuan tertahan di bawah 1,6%. Rendahnya imbal hasil obligasi mengurangi biaya peluang memegang emas yang tidak menghasilkan.
Pembuat kebijakan Bank of Japan memperingatkan ketidakpastian atas pemulihan ekonomi Jepang karena pembatasan akibat pandemi mendera konsumsi jasa.
Para pelaku pasar saat ini tengah menantikan rilis data harga konsumen AS pada Rabu besok guna mengukur tekanan inflasi dan sikap kebijakan Federal Reserve.
Pejabat Fed masih ingin melihat inflasi yang lebih tinggi, lebih banyak pertumbuhan upah dan beberapa bulan kenaikan pekerjaan yang kuat dengan rata-rata 1 juta lapangan pekerjaan sebelum mereka mempertimbangkan untuk menyesuaikan kebijakan moneter, Presiden Bank Fed Chicago Charles Evans mengatakan pada hari Senin.
Presiden AS Joe Biden pada hari Senin mendesak perusahaan-perusahaan di AS agar membantu para pekerja mendapatkan akses vaksin. Biden juga meminta perusahaan untuk menaikkan gaji pekerjanya seraya menggembar-gemborkan stimulus dalam bantuan federal kepada pemerintah negara bagian dan lokal senilai $350 miliar.
Pada perdagangan logam mulia lainnya, paladium turun 0,2% menjadi $2.953,59 per ons. Perak hanya bergerak tipis di harga $27,31 per ons, sementara platinum turun 0,4% menjadi $1.242,17.
