JAVAFX – Analisa fundamental di hari Senin(27/11/2017), harga emas sepertinya susah bergerak ke Utara alias menguat pada perdagangan awal pekan ini sehingga kami melihat bahwa emas masih sulit untuk menerobos lagi ke level psikologis emas di $1300 pertroy ounce setelah melihat gelagat musim belanja Thanksgiving yang akhir pekan lalu membaik.
Seperti kita ketahui bahwa pasar keuangan AS di akhir pekan lalu terbatas pergerakannya terkait libur Thanksgiving yang berlanjut hingga tadi malam sehingga membuat greenback tidak begitu banyak bergerak terhadap emas, dan hal ini mengakibatkan harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $5,00 atau 0,39% di level $1291,80 pertroy ounce. Untuk perdagangan mingguannya mengalami kenaikan sebesar 0,7%.
Tren pergerakan emas di akhir pekan cenderung tidak kondusif lagi dimana ini dipicu oleh greenback bergeraknya seakan memberitahu ke publik bahwa mata uang AS tersebut seharusnya tidak mengalami penguatan terlebih dahulu hingga the Fed menaikkan suku bunganya dan bagaimana proyeksi selanjutnya di tahun depan tentang kenaikannya.
Hasil dari Fed minutes pekan lalu memang membuat banyak pihak sedikit bingung dan langsung merubah strategi perdagangannya terhadap emas, karena the Fed sendiri sepertinya masih belum ada kepastian berapa kali tahun depan suku bunga akan naik. Sebelumnya pasar diberi isyarat oleh the Fed bahwa Fed fund rate akan naik 3 kali, namun karena pejabat the Fed yang ikut rapat suku bunga awal bulan lalu tetnyata juga bingung menghadapi inflasi yang sangat sulit untuk naik, maka dapat dipastikan bahwa suku bunga the Fed juga makin hati-hati kenaikannya.
Namun melihat laporan dari National Retail Federation bahwa musim belanja Thanksgiving lalu sangat menggembirakan pihaknya karena besaran belanja tahun ini telah naik 17,9% dibandingkan tahun lalu dengan perilaku belanja konsumen sekarang beralih melalui online sehingga angka peningkatan sebesar itu belum ada dalam sejarah Thanksgiving selama ini.
Tingginya belanja di musim ini menandakan kondisi ekonomi AS memang masih tinggi dengan harapan bahwa sentimen konsumen atau keyakinan konsumen akan membaik hasilnya yang akan rilis esok malam sehingga ini merupakan pertanda bahwa ruang pertumbuhan ekonomi AS masih bertahan diatas angka 3%. Selain itu membaiknya daya beli berarti jumlah uang beredar juga sedang tinggi sehingga untuk membatasi gerak uang yang beredar memang kerja the Fed harus membatasinya dengan cara menaikkan suku bunganya.
Masalah reformasi pajak dipastikan di pekan ini akan membuat semakin terang kejelasannya di masa mendatang. Demikian pula dengan bentuk pemerintahan di Jerman dan progres dari perundingan Brexit yang masih belum juga ada titik terangnya.
Pemerintahan Jerman nampaknya akan segera terbentuk dan tentunya ini bagus buat euro, namun emas juga akan ikut tertekan karena sisi safe haven dalam kondisi begini tidak akan dilirik. Sedangkan masalah Brexit sedikit banyak tidak akan membuat pound sterling sendiri membaik, begitu juga emas. Yang patut diwaspadai adalah reformasi pajak, bila bisa disetujui Senat AS, maka akan ada bom waktu dari greenback sehingga emas bisa alami tekanannya.
Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg
Sumber gambar: CNBC