Harga Emas Sepertinya Masih Sulit Rebound

0
114

JAVAFX – Harga emas sepertinya masih sulit rebound pada perdagangan hari ini di mana aksi beli emas masih sulit terjadi jika investor berpikir bahwa kenaikan suku bunga the Fed masih terus menghantuinya.

Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan kemarin, kondisi greenback memberikan tekanannya kepada emas, sehingga hal ini membuat harga emas kontrak Juni di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $1,50 atau 0,12% di level $1290,00 per troy ounce.

Investor kalau sudah melihat hasil data ekonomi yang berasal dari AS, biasanya meletakkan posisinya di emas terlebih dahulu dan berpindah ke aset-aset berdenominasi dolar AS, dan hasilnya memang terjadi di mana semalam kondisi ini masih berlanjut dengan melepas emasnya setelah data aktivitas manufaktur Philadephia membaik dan tertinggi sejak 1973 silam sehingga membuat yield obligasi AS masih bertahan dengan aman di atas level 3% di dekat level tertinggi 7 tahunnya.

Situasi ini memang sering terjadi sejak Beige Book dirilis sebulan lalu di mana potensi akan naiknya suku bunga the Fed selalu menggerogoti nuansa beli harga emas. Data yang mewakili kegiatan sektor industri AS tersebut bisa sedikit mewakili situasi kinerja khususnya di sisi pertumbuhan ekonomi atau PDBnya yang terus positif hasilnya dan dengan tingginya aktivitas ekonomi maka investor luar AS melihat bahwa daya beli konsumen dan belanja investasi di AS masih bisa bertumbuh kembang lebih bagus lagi.

Kesempatan beli emas masih ada karena investor kurang yakin terhadap keseriusan Korea Utara dalam proses denuklirisasinya setelah Korea Selatan dan AS melaksanakan latihan militer bersama dan membuat pihak Pyongyang membatalkan dialognya dengan Seoul sebagai syarat utama sebelum pihak Korea Utara bertemu dengan pihak AS di bulan depan.

Buyack emas sendiri memang berasal dari sisi non-ekonomi di mana persoalan perundingan perdagangan AS dengan China masih belum menemukan titik temunya. AS ingin mereka dibebaskan memasuki investasi di sektor asuransi dan perbankan serta menurunkan tarif impor kendaraan dan memperbanyak keleluasaan ekspor pertaniannya. Namun China masih enggan memenuhi permintaan AS tersebut dalam perundingan lanjutannya.

Masalah Jepang yang akan memberlakukan tarif impor logam senilai $409 juta terhadap produk asal AS, juga akan memanaskan kondisi perang dagang. Situasi ini tentu membawa dampak safe haven emas.

Penulis: Adhi Gunadhi
Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg.
Sumber gambar: Reuters