Harga Emas Sepertinya Masih Sulit Bangkit

0
108

JAVAFX – Harga emas sepertinya masih sulit bangkit pada perdagangan hari ini di mana potensi akan naiknya suku bunga the Fed masih terus membelenggu pergerakan komoditas logam mulia tersebut.

Seperti kita ketahui jika emas mendengar kata suku bunga the Fed naik, maka akan terjadi kondisi yang kurang menarik di mata investor. Ya nanti dini hari, bank sentral AS, Federal Reserve akan menentukan kebijakan moneternya alias suku bunganya kembali, di mana kemungkinan besar suku bunga the Fed akan naik dari 1,75% menjadi 2,00%.

Sejak 2 tahun sebelumnya, sisi pemulihan kebijakan moneter atau normalisasi tepah dilakukan bank sentral AS tersebut setelah krisis keuangan menerpa dunia di 2008 hingga 2009 lalu di mana suku bunga the Fed dari 5,25% melorot tajam menjadi 0,25% atau mendekati nol persen. Dan kala itu, harga emas puns sempat melejit mendekati angka $1900an per troy ounce dan muncullah paket stimulus atau QE dan berakhir di 2015 ketika Janet Yellen mulai melakukan normalisasi suku bunganya, perlahan-lahan harga emas pun melorot tajam dan sempat berada di level $1050an per troy ounce.

Namun tekanan harga emas semalam memang sudah mengalami tekanan setelah terdapat pertemuan bersejarah telah dilakukan Presiden Donald Trump dengan Presiden Kim Jong-un kemarin di Singapura dalam tema utama seperti yang diharapkan AS adalah melucuti penggunaan nuklir Korea Utara atau denuklirisasi demi mendapatkan kebebasan embargo ekonomi yang dilakukan oleh dunia atas dasar sanksi AS.

Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan kemarin, kondisi greenback memberikan tekanannya kepada emas, sehingga hal ini membuat harga emas kontrak Agustus di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $4,00 atau 0,31% di level $1299,20 per troy ounce.

Dan pagi ini potensi beli kembali masih tertutup kembali di saat investor juga mulai resah dengan rencana naiknya suku bunga the Fed pada pekan ini, sehingga investor sepertinya sedang terlihat akan sedikit membutuhkan aset pelindung nilai atau safe haven dan sedikit menjauhi aset-aset yang berisiko atau risk appetite dan berlatar belakang dolar AS.

Sebetulnya investor lebih percaya diri untuk melakukan koleksi aset-aset berisiko ini, di mana kondisi seperti ini memang bisa dilihat sejak beberapa pekan sebelumnya setelah data-data ekonomi AS yang sangat bagus hasilnya dan layak untuk mendukung naiknya suku bunga the Fed, di mana ada perkiraan juga bahwa akan ada kenaikan keempat di tahun ini bisa terjadi di akhir tahun, sehingga menambah beban emas untuk sementara waktu itu dihindari investor.

(Sumber: Analis JAVAFX)

Untuk mendapatkan free signal trading, analisa market mingguan, full support langsung dari analis,

Hubungi JAVAFX :

Phone / WhatsApp : 082116448874

Apakah Anda membutuhkan informasi Training JAVAFX, Introducer Broker – IB, belajar forex, teknikal forex, signal forex, strategi forex dan analisa forex untuk melakukan transaksi trading forex, trading emas, trading oil, trading index minggu ini? Segera Hubungi Analis JAVAFX
Author : Adhi Gunadhi