JAVAFX – Harga emas sepertinya masih ingin berada di jalur pendakiannya pada perdagangan hari ini dengan berharap potensi safe haven muncul kembali terdorong upaya AS yang terus ingin memberikan sanksi kepada China dan Rusia serta potensi perang dagang yang masih ada gaungnya.
Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan kemarin, kondisi greenback sedikit mengalami tekanannya dari emas, sehingga hal ini membuat harga emas kontrak Juni di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $2,90 atau 0,21% di level $1352,40 per troy ounce.
Nilai emas di perdagangan kemarin membaik kembali berkat khawatirnya the Fed dalam menyikapi perang tarif dan perdagangan AS dengan China yang bisa membuat kinerja ekonomi AS cenderung kontraksi alias melemah tajam. Sebelumnya peringatan juga datang dari Dana Moneter Internasional atau IMF, bahwa potensi perang dagang tersebut bisa membuat pertumbuhan ekonomi global menurun tajam.
Bentuk kekhawatiran the Fed sangat tercantum di dalam Beige Book dini hari tadi sehingga sejak semalam harga emas terus menunjukkan perbaikan harganya. Sepertinya pengaruh Beige Book tersebut masih ada di pagi hingga siang ini, karena diisyaratkan dalam paparan tersebut sepertinya the Fed bisa menahan kenaikan suku bunganya karena ekonomi AS akan terus mengalami penurunan atau kontraksinya.
Baru mulai siang hingga malam nanti, ada sebuah ujian keteguhan bagi emas di saat emiten-emiten Eropa dan AS merilis laporan keuangannya. Bila laporan keuangan membaik, tentu emas tidak akan dalam posisi beli lagi. Ini terjadi karena dapat dipastikan investor akan mencari lagi aset-aset yang berisiko seperti saham.
Perlu diketahui pula, kondisi kurva imbal hasil surat hutang pemerintah AS sedang mendatar, yang berarti ada isyarat akan ada kenaikan suku bunga the Fed dalam waktu dekat. Hal ini sudah biasa terjadi, di mana juga bisa mendeteksi penguatan emas akhir-akhir ini juga tidak besar di kala beberapa pejabat the Fed dalam memberikan pernyataan selalu mengarah ke kenaikan suku bunga.
Kondisi emas bisa memburuk jika pengaruh Presiden Trump segera akan memutuskan untuk menyelesaikan denuklirisasi Korea Utara pasca kunjungan rahasia direktur CIA Mike Pompeo ke Pyongyang semalam.
Penulis: Adhi Gunadhi
Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg.
Sumber gambar: Reuters