Harga Emas Sepertinya Kesulitan Meraih Penguatannya

0
556
Harga Emas Sepertinya Kesulitan Meraih Penguatannya

JAVAFX – Analisa fundamental di hari Rabu(10/1/2018), harga emas sepertinya kesulitan meraih penguatannya atau memunculkan aksi buyback lagi di perdagangan hari ini dengan situasi ekonomi AS dan dunia yang sepertinya membaik dengan diiringi rasa optimis bahwa kenaikan suku bunga the Fed yang masih akan terjaga dan adanya reformasi pajak serta pengetatan kebijakan bank sentral dunia.

Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan kemarin, kondisi greenback memberikan tekanan kepada emas, sehingga hal ini mengakibatkan harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $6,50 atau 0,49% di level $1313,90 per troy ounce.

Data tenaga kerja di periode terakhir cukup mempengaruhi kehendak investor dan pasar lainnya bahwa kenaikan suku bunga the Fed masih bisa naik minimal 3 kali lagi di tahun. Sisi pemotongan pajak yang baru juga bisa menaikkan inflasi AS di tahun ini dengan cepat setelah pekerja mendapatkan kenaikan upah dan tambahan bonus sebagai dampak langsung reformasi fiskal tersebut.

Inflasi yang selalu dikeluhkan pejabat the Fed mungkin akan segera mendekati angka 2% sesuai targetnya, dimana akhir pekan ini akan dirilis dengan perkiraan akan membaik. Namun kami sendiri kurang begitu yakin dengan kenaikan tersebut, karena kami melihat situasi non-ekonomi yaitu masalah cuaca buruk di akhir bulan lalu bisa menghambat laju harga barang itu sendiri dimana sisi belanja sedang menurun akibat kendala cuaca.

Bicara tentang ekonomi AS memang masih ada harapan terhadap pelemahan emas, dimana Bank of England dan Bank of Canada kemungkinan besar akan mengikuti jejak the Fed untuk menaikkan suku bunganya juga di tahun ini. BoC mungkin menaikkan suku bunganya di bulan ini, BoE di akhir semester pertama dan the Fed di rapat bulan Maret.

Apalagi kemarin Kuroda menyatakan akan mulai mengurangi pembeliaan kemabli aset-aset jangka panjangnya sebesar 5%, sehingga ini sebuah pertanda bahwa bank sentral Jeoang akan meninggalkan kebijakan longgarnya. Untuk European Central Bank dan Bank of Japan sepertinya baru di semester kedua tahun ini atau awal tahun bisa naik suku bunganya, disertai pula kemungkinan besar Swiss National Bank juga akan mengakhiri suku bunga negatifnya di pertengahan tahun depan.

Fokus data ekonomi hari ini akan melihat sepak terjang inflasi di China dan kegiatan manufaktur di Inggris. Kedua data tersebut bila menguat, tentu cerita bagus bagi emas di pergerakannya hari ini. Namun yang perlu di perhatikan lebih dalam adalah sisi politik, baik di AS maupun di Inggris. Trump selalu memberi kejutan dan Inggris pekan ini telah merombak kabinetnya, tentu masalah ini sangat rawan bagi pergerakan penguatan emas, sehingga perlu kewaspadaan terhadap aksi-aksi di luar faktor ekonomi tersebut.

Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg
Sumber gambar: Reuters