JAVAFX – Analisa fundamental di hari Rabu(28/2/2018), harga emas sepertinya ingin membalikkan arahnya alias ingin memunculkan sisi belinya kembali pada perdagangan hari ini dengan berharap bahwa pengaruh testimoni Powell semalam sudah menghilang dan data ekonomi AS akan memburuk.
Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan kemarin, kondisi greenback memberikan tekanan kepada emas, sehingga hal ini mengakibatkan harga emas kontrak April di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $13,50 atau 1,01% di level $1319,30 per troy ounce.
Pernyataan dari Wakil Ketua the Fed Randall Quarles bahwa konsekuensi ekonomi AS yang panas memang membutuhkan kenaikan suku bunga yang bertahap. Quarles juga menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi AS lebih baik daripada negara G7 lainnya serta sangat yakin bahwa inflasi di AS akan segera menuju target bank sentral kembali. Mendengar kata suku bunga the Fed naik, maka itu pertanda buruk bagi harga emas.
Kemudian pernyataan yang senada dengan wakilnya, ketua the Fed Jerome Powell juga mengungkapkan rasa optimis dirinya dalam menghadapi masa depan ekonomi AS yang menurutnya tidak akan masuk dalam pusaran krisis keuangan baru. Ketua the Fed yang baru pertama kali memberikan testimoni di hadapan Kongres juga menyatakan bahwa suku bunga the Fed memang akan naik secara bertahap, di mana sisi pertumbuhan ekonomi termasuk lapangan kerja makin membaik, demikian pula inflasi sudah mulai menampakkan jalur kenaikannya, sehingga dirinya merasa yakin bahwa kenaikan suku bunga sebaiknya tetap bertahap.
Rasa optimis Powell tersebut memang akan berdampak pada perdagangan pagi hingga siang hari ini, di mana pasar obligasi AS masih bergairah sehingga dolar AS masih akan menekan perlahan-lahan di pagi hingga siang kepada emas.
Pasar saham Asia kita intai juga apakah mengikuti pasar saham Wall Street yang terkoreksi tajam semalam akibat dari kenaikan suku bunga the Fed. Bila pasar saham Asia mulai berbalik arah, maka bisa dipastikan dolar AS juga akan mulai pudar penguatannya oleh emas, sehingga aksi ambil untung dolar AS akan mulai tampak.
Fokus data selain inflasi zona, data awal pertumbuhan ekonomi AS akan menjadi sorotan investor, apakah bisa menurun atau masih bertahan di angka yang tumbuh 2,6%. Bila menurun, konsekuensinya memang ada kesempatan bagi emas untuk mulai mengumpulkan sisi beli kembali sambil menantikan testimoni Jerome Powell di ronde yang kedua pada Kamis esok malam di hadapan Senat AS.
Bila PDB AS membaik, tentunya harga emas akan tetap terseok-seok seperti semalam.
Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg
Sumber gambar: Reuters