Harga Emas Sepertinya Hadapi Kondisi Koreksi

0
140

JAVAFX – Analisa fundamental di hari Selasa(6/3/2018), harga emas hadapi kondisi koreksi jual pada perdagangan hari ini dengan pengaruh testimoni Powell sebelumnya yang bisa muncul kembali dan pengaruh naiknya tarif impor Trump yang makin mereda berkat NAFTA.

Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan awal pekan kemarin, kondisi greenback sedikit memberikan tekanan kepada emas, sehingga hal ini mengakibatkan harga emas kontrak April di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $2,70 atau 0,20% di level $1320,70 per troy ounce.

Sebelumnya usaha perbaikan nilai dolar AS terjadi berkat pernyataan dari ketua the Fed Jerome Powell yang menyatakan rasa optimis dalam menghadapi masa depan ekonomi AS yang menurutnya tidak akan masuk dalam pusaran krisis keuangan baru. Dan pasarpun menganggap bahwa the Fed akan menaikkan suku bunga 4 kali, padahal Powell dan koleganya di the Fed lebih senang menganggap bahwa suku bunga akan naik secara bertahap.

Kondisi antiklimaks dolar AS terjadi ketika Presiden Trump menguji pasar dengan kebijakan fiskal yang baru berupa kenaikam tarif impor baja dan alumunium masing-masing 25% dan 10%. Reaksi pasar tentunya negatif bagi dolar AS serta membuat pasar saham dunia bergelimpangan dan menimbulkan aksi safe haven yen dan emas.

Beruntung sekali pengaruh Trump tersebut segera tereliminasi berkat perundingan NAFTA, sehingga diharapkan hari ini kondisi perang dagang tidak muncul seiring sudah mulai membaiknya pasar saham di Wall Street yang bisa mempengaruhi pergerakan bursa Asia dan Eropa di hari ini.

Tentunya perbaikan pergerakan bursa saham ini akan membawa efek bahwa dolar AS masih memberikan harapan untuk sisi beli sejenak dan emas pun akan sedikit terkoreksi mendekati kembali level terendah 3 pekannya.

Permasalahan politik di Jerman sudah selesai, dan Italia lah yang sekarang menjadi pusat perhatian setelah dari hasil hitung cepat tidak ada partai mayoritas yang akan menguasai dan dan menggantikan PM Matteo Renzi. Kondisi ‘hung parlianment’ atau parlemen menggantung akan terjadi dan pembentukan pemerintahan koalisi pun sangat sulit terjadi. Kondisi ini mengingatkan kejadian yang menimpa perpolitikan Jerman ketika September tahun lalu menghasilkan pemerintahan yang harus berkoalisi dan membutuhkan waktu 5 bulan bagi ketidakpastian ekonomi.

Kondisi ini tidak akan menguntungkan euro dan sedikit menimbulkan efek safe haven emas. Hari ini dari Australia ada penentuan suku bunganya, dan sepertinya tidak akan berubah sehingga emas sendiri masih merasa diuntungkan disini.

Sepertinya juga masih menunggu konfirmasi jual emas dengan menantikan beberapa agenda ekonomi yang bisa mengetahui kinerja dan produktivitas ekonominya. Beige book bisa mengetahui kinerja ekonomi AS terkini dan data nonfarm payroll dapat mengetahui produktivitasnya.

Namun yang harus diwaspadai adalah situasi politik Trump yang sering kali membuat pasar terkejut-kejut. Penandatanganan NAFTA memang ditunggu pasar, agar pengaruh kebijakan fiskal baru tentang tarif impor baja dan alumunium segera hilang dari ingatan investor sehingga pasar tidak kaget lagi.

Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg
Sumber gambar: Reuters