JAVAFX – Analisa fundamental di hari Senin(9/10/2017), harga Emas sepertinya enggan bergerak positif lebih panjang pada perdagangan awal pekan ini karena pasar keuangan di Jepang, AS dan Kanada sedang tutup sehingga pengaruh hasil naonfarm payroll akhir pekan lalu terasa hambar gregetnya.
Selain itu di awal pekan ini sepertinya kondisi dolar AS masih bisa menggempur emas dimana sebagian besar pejabat the Fed bernada hawkish bagi dolar AS karena mendukung suku bunga yang naik di akhir tahun ini. William Dudley, Robert Kaplan, Eric Rosengreen, Esther George dan Raphael Bostic di akhir pekan lalu seakan menyatakan nada yang sama bahwa suku bunga the Fed harus naik di akhir tahun ini karena sektor tenaga kerja AS makin ketat.
Seperti kita ketahui akhir pekan lalu memang data tambahan tenaga kerja AS atau nonfam payroll bulan lalu kehilangan 33 ribu pekerja sebagai akibat adanya badai-badai di awal September. Namun rata-rata upah yang diterima melonjak tajam disertai tingkat pengangguran makin turun, sehingga akhir pekan lalu kondisi dolar AS sendiri tidak terlalu tertekan dari emas dan mata uang utama dunia lainnya. Hal ini membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat tipis $1,70 atau 0,13% di level $1274,90 pertroy ounce.
Gejolak akhir pekan lalu kemungkinan besar masih sedikit tidak berimbas besar di awal pekan ini, karsna pasar keuangan baik di AS, Kanada dan Jepang sedang tutup karena libur di masing-masing wilayah dan bila kondisi seperti ini, ada sebuah ritual bahwa dolar AS harus menguat terhadap emas sehingga logam mulia tersebut dalam kondisi aksi ambil untung sesaat juga bisa tak dapat dihindarkan.
Selain itu sejak rapat suku bunga the Fed pertengahan September lalu, selalu muncul pertentangan antara safe haven dengan risk appetite yang cukup hebat di pasar perdagangan keuangan dunia. Seperti kita ketahui bahwa safe haven berarti mencari investasi yang lebih aman dan imbal hasil lebih rendah, dan risk appetite mengambil investasi dengan imbal hasil yang lebih tinggi dan lebih beresiko. Inipun dikondisikan karena Korea Utara tidak ada gejolak juga.
Namun akhir pekan lalu, pihak Rusia sudah memperingatkan bahwa Korea Utara sudah bersiap-siap melakukan ujicoba rudalnya kembali dalam waktu dekat, sehingga bila ini terjadi, maka safe haven akan muncul. Namun bila pembahasan reformasi pajak AS yang muncul lebih dahulu, maka kondisi risk appetite akan lebih dahulu muncul.
Hasil badai Nate yang melanda AS, referendum Kurdi dan akan merdekanya Catalunya sanksi baru bagi Iran dapat menjadikan landasan pergerakan pasar awal pekan ini seiring libur ketiga daerah tersebut diatas. Kemungkinan besar pergerakan yang dinamis akan muncul di Selasa nanti seiring dibukanya kembali pusat pasar keuangan AS dan Jepang.
Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg
Sumber gambar: Reuters