JAVAFX – Analisa fundamental di hari Kamis(1/3/2018), harga emas sepertinya ditentukan testimoni kedua Powell pada perdagangan hari ini dengan berharap bahwa pengaruh testimoni Powell sebelumnya tidak muncul kembali dan data ekonomi AS akan memburuk.
Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan kemarin, kondisi greenback sedikit memberikan tekanan kepada emas, sehingga hal ini mengakibatkan harga emas kontrak April di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $0,40 atau 0,03% di level $1319,00 per troy ounce.
Sebelumnya usaha perbaikan nilai dolar AS terjadi berkat pernyataan dari Wakil Ketua the Fed Randall Quarles bahwa konsekuensi ekonomi AS yang panas memang membutuhkan kenaikan suku bunga yang bertahap. Quarles juga menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi AS lebih baik daripada negara G7 lainnya serta sangat yakin bahwa inflasi di AS akan segera menuju target bank sentral kembali.
Kemudian dilanjutkan oleh pernyataan saat testimoni pertama dihadapan Kongres di mana ketua the Fed Jerome Powell menyatakan rasa optimis dalam menghadapi masa depan ekonomi AS yang menurutnya tidak akan masuk dalam pusaran krisis keuangan baru. Powell juga menyatakan bahwa suku bunga the Fed memang akan naik secara bertahap, di mana sisi pertumbuhan ekonomi termasuk lapangan kerja makin membaik, demikian pula inflasi sudah mulai menampakkan jalur kenaikannya, sehingga dirinya merasa yakin bahwa kenaikan suku bunga sebaiknya tetap bertahap.
Pasar terlalu menganggap bahwa the Fed akan menaikkan suku bunga 4 kali, padahal Powell dan koleganya lebih senang menganggap bahwa suku bunga akan naik secara bertahap.
Hari ini merupakan bagian kedua testimoni Powell setelah dari Kongres lalu ke Senat AS. Biasanya nada dari kedua bagian tersebut mirip di mana berkaca kepada bagian pertama testimoni, nada hawkish atau penguatan nilai dolar AS memang cukup kental terasa.
Pandangan yang optimis dari Powell memang telah berhasil mengangkat dolar AS di bulan lalu sekitar 1,7%, dan tampaknya keyakinan Powell ini mulai membangkitkan gairah kembali dari investor untuk memburu mata uang AS tersebut setelah melihat imbal hasil surat hutang AS yang terus membaik. Strategi sedang dimainkan oleh Powell dalam memperbaiki defisit neracanya dengan cara mengangkat nilai imbal hasil sehingga serapan surat hutang pemerintah AS dari the Fed bisa berkurang dan mekanisme pasar lah yang berjalan.
Selain testimoni Powell, yang patut kita waspadai adalah data core PCE yang merupakan kesukaan the Fed sebagai titik perhitungan inflasi. Bila data ini ada kenaikan, tentunya inflasi AS akan bergerak naik, sehingga emas bisa terkoreksi kembali.
Selain itu ada data ISM manufaktur yang menilai kegiatan atau aktivitas di sektor pabrikan dan mempengaruhi sisi PDB. Bila ada tambahan area ekspansinya, maka dapat diisyaratkan bahwa nilai emas bisa melunak kembali.
Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg.
Sumber gambar: Reuters