JAVAFX – Harga emas sepertinya dalam kondisi tertekan pada perdagangan hari ini di mana potensi munculnya aksi jual kembali memang masih terlihat, dengan mulai hilangnya pengruh dari keresahan Trump terhadap manipulasi kegiatan keuangan zona euro dan China dengan kemunculan masalah perang dagang dan geopolitik Iran.
Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan sebelumnya, kondisi greenback memberikan tekanannya kepada emas, sehingga hal ini membuat harga emas kontrak Agustus di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $6,40 atau 0,52% di level $1224,70 per troy ounce.
Seperti kita ketahui bahwa pada pekan perdagangan sebelumnya harga emas sempat menciptakan level terendah tahun ini lagi, di mana ada reaksi dari pidato ketua the Fed Jerome Powell dihadapan parlemen AS. Pidato Powell berlangsung dalam waktu 2 hari di mana Powell menyatakan bahwa perekonomian AS makin solid dan rencana kenaikan suku bunga the Fed masih ada di tahun ini.
Dalam pernyataan Powell menegaskan bahwa inflasi AS sudah diatas target bank sentral. Pelemahan emas memang bisa terjadi karena beberapa unsur data inflasi AS juga sedang meninggi, sehingga unsur pendorong kenaikan suku bunga the Fed juga dirasa sedang bertambah tenaganya, dan bisa membuat indeks dolar juga menguat terhadap mata uang utama dunia lainnya, sehingga logam mulia pun terkoreksi karena dilihat sedang mahal.
Namun ruapanya kondisi tersebut membuat Presiden Trump tidak berkenan karena dianggap nagara lain memanfaatkan penguatan dolar demi mendapatkan keuntungan perdagangannya dengan AS. Beruntung Gedung Putih langsung memberi klarifikasi bahwa pemerintah tidak akan ikut campur mempengaruhi bank sentral. Tak puas di situ saja, Presiden Trump juga menuduh Uni Eropa dan China telah memanipulasi pelemahan mata uangnya terhadap dolar AS dan menahan suku bunganya agar tidak naik, membuat defisit perdagangan AS membengkak. Tuduhan Trump itu bertujuan melemahkan dolar AS yang membuat perang dagang jenis baru.
Sisi jual emas dapat muncul lagi pada hari ini karena tren perang dagang bisa memunculkan aksi safe haven dolar AS. Kemungkinan akan ada aksi saling berbalas dalam melakukan tarif impor, dan biasanya akan membuat investor khawatir terhadap pertumbuhan ekonomi global yang bisa meredup. Namun harapannya ada diskusi antara kedua belah pihak sehingga perang dagang bisa diredam, dan jika berhasil diredam maka ada harapan harga emas bisa membaik lagi atau terjadi buyback.
Sisi perang dagang yang mendatangkan inflasi kadang akan membuat dampak kurang bagus ke emas karena ketika inflasi meninggi, investor melihat kenaikan suku bunga the Fed makin cepat dan agresif sehingga ini jalan buruk bagi emas. Apalagi masalah di BoJ belum selesai sehingga jalan kenaikan imbal hasil obligasi AS masih terbuka lebar dan emas masih bisa tertekan lagi.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi