Harga Emas Sementara Nikmati Penguatannya Pasca Fed Meeting

0
111

JAVAFX – Analisa fundamental di hari Kamis(14/12/2017), harga emas sementara nikmati penguatannya pasca Fed meeting pada perdagangan hari ini sehingga kami melihat bahwa emas kemungkinan besar masih bisa untuk mendekati kembali level psikologis emas di $1300 pertroy ounce dimana emas sendiri tidak berharap juga bahwa reformasi pajak AS juga tidak jadi lolos.

Seperti kita ketahui bahwa pasar di perdagangan kemarin, kondisi greenback mengalami tekanan hebat dari emas, sehingga hal ini mengakibatkan harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $16,50 atau 1,13% di level $1258,20 per troy ounce.

Sejauh ini tren emas masih belum berubah atau bisa dikatakan tetap negatif meski ada riak-riak aksi buyback pasca pelemahannya di beberapa pekan perdagangan sebelumnya. Inflasi AS masih menjadi momok utama penghalang kenaikan mata uang AS tersebut, karena target inflasi bank sentralnya di 2% memang masih menjadi problem utama the Fed yang terpampang dari rilis hasil rapat suku bunga the Fed dini hari tadi.

Sisi reformasi pajak mengalami sedikit perubahannya tadi pagi dan diharapkan oleh banyak pihak bahwa agenda fiskal ini bisa mengembalikan kepercayaan diri dari greenback untuk tetap tegar menghadapi tekanan dari mata uang utama dunia lainnya dan emas. Kami sendiri melihat reformasi pajak sebagai usaha yang sebetulnya tidak perlu dilakukan oleh AS karena dengan laju PDB yang masih jauh diatas 2% situasi bantuan fiskal memang tidak akan perlu dilakukan, malahan sisi anggaran pemerintahan AS akan semakin terbebani untuk subsidi tersebut.

Hasil Fed meeting semalam memang tidak mengejutkan banyak pihak bahwa suku bunga tetap naik 25 basis poin diiringi dengan akan naiknya suku bunga 3 kali lagi di tahun depan. Namun yang menjadi penarik adalah beberapa anggota rapat suku bunga tersebut kuatir dengan membandelnya inflasi AS tersebut.

Kami melihat bahwa tugas berat akan dijalani Jerome Powel sebagai ketua baru the Fed nanti karena harapan reformasi pajak yang akan mendukung kenaikan inflasi nampaknya belum sepenuhnya bisa diterima pasar. Kami sendiri masih melihat kenaikan inflasi hanya bisa didukung oleh pembatasan impor barang yang memang selama ini menjadi poin utama gagalnya kenaikan harga di AS. Serbuan produk luar ini membuat kondisi industri dalam negeri AS masih terseok-seok sehingga sisi peningkatan upah masih sulit sulit diterapkannya.

Hari ini semua mata akan tertuju kepada 3 bank sentral lainnya yang akan menentukan kebijakan moneter selanjutnya, yaitu bank sentral Swiss, Uni Eropa dan Inggris.

Namun dari AS sendiri ada data penjualan eceran dan klaim pengangguran mingguan. Penjualan eceran atau retail sales merupakan perwujudan 2/3 dari keseluruhan kinerja ekonomi AS, dan diperkirakan data ini akan membaik setelah melihat musim belanja Thanksgiving bulan lalu yang dilaporkan mengalami peningkatan.

Klaim pengangguran mingguan yang merupakan awalan kita melihat bagaimana kinerja sektor tenaga kerja AS, sepertinya akan bertambah klaimnya, namun harapannya masih dibawah angka 240 ribu klaim, bila memang terjadi maka kinerja emas bisa rontok.

Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg
Sumber gambar: Bloomberg