JAVAFX – Harga emas sedang berhati-hati jelang rilis data tenaga kerja AS pada perdagangan hari ini di mana harga emas sepertinya masih bertahan di atas level psikologis $1300 per troy ounce lagi dengan dorongan bahwa perang dagang yang semakin memanas dan memberikan ruang bagi safe haven lagi.
Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan kemarin, kondisi greenback memberikan tekanannya kepada emas, sehingga hal ini membuat harga emas kontrak Agustus di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $3,80 atau 0,29% di level $1302,70 per troy ounce. Dalam sebulan perdagangannya, harga emas mengalami penurunan sebesar 1,1% di Mei lalu.
Dan pagi ini potensi buyback masih terbuka sejenak sebagai bentuk aksi beli yang muncul sejenak di saat Gedung Putih pada hari ini akan memberlakukan pengenaan tarif impor bagi produk baja dan alumunium asal Uni Eropa, Kanada dan Meksiko yang dapat dipastikan sudah dipersiapkan pula tindakan balasannya. Kondisi perang dagang semakin lama semakin memanas, apalagi situasi perang dagang dengan China belum usai, tampaknya investor tentunya tetap berpikir bahwa mereka harus tetap melakukan tindakan pengamanan investasinya dengan mengoleksi emas.
Penguatan emas juga bisa muncul dengan dukungan dari masih belum jelasnya masalah perdagangan antara AS dengan China. AS sendiri akan menerapkan tarif baru sebesar 25% bagi produk-produk China yang berteknologi tinggi karena dianggap China masih belum menerapkan pengawasan ketat terhadap pencurian hak paten dari AS. Dijadwalkan hari ini Menteri Perdagangan AS akan mengadakan pertemuan dengan China.
Sebelumnya, China sendiri sudah akan menaikkan impor produk AS sesuai keinginan Gedung Putih, namun keinginan $200 milyar dalam 2 tahun untuk memangkas defisit perdagangan AS, tampaknya tidak akan terpenuhi, di mana hanya akan mampu memangkas sekitar $90 milyar saja, ini memang sangat tidak diharapkan Washington.
Masalah perang dagang ini tetap akan menjadi perhatian investor di saat nanti malam akan dirilis data tenaga kerja AS, yang terdiri dari data nonfarm payroll, data unemployement rate atau tingkat pengangguran, data average hourly earnings dan data average workweek sheets.
Data tenaga kerja AS ini merupakan data pembuka bagi arah inflasi dan pertumbuhan selanjutnya, sehingga sangat menentukan langkah kerja bank sentral AS di kemudian hari, apakah harus menaikkan suku bunganya, ataukah harus menahannya atau malahan harus menurunkan suku bunganya, sehingga data ini biasanya akan sangat menggerakkan harga emas.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Untuk mendapatkan free signal trading, analisa market mingguan, full support langsung dari analis,
Hubungi JAVAFX :
Phone / WhatsApp : 082116448874
Apakah Anda membutuhkan informasi Training JAVAFX, Introducer Broker – IB, belajar forex, teknikal forex, signal forex, strategi forex dan analisa forex untuk melakukan transaksi trading forex, trading emas, trading oil, trading index minggu ini? Segera Hubungi Analis JAVAFX
Author : Adhi Gunadhi