JAVAFX – Harga emas pada perdagangan Rabu pagi meneruskan langkahnya menanjak naik diatas level $1770.00 setelah sebelumnya berhasil lewati level tertinggi $1764.94 yang dicapai 18 Mei yang lalu. Harga emas saat ini menyamai level tertinggi delapan tahun atau yang terakhir disentuh pada Oktober 2012 silam.
Naiknya harga emas didorong oleh pelemahan dolar dan tambahan stimulus baru yang direncanakan pemerintah sleuruh dunia untuk mengatasi ekonomi yang sedang dihantam pandemic coronavirus.
Ed Moya, seorang analis di OANDA New York mengatakan beberapa factor pendukung emas naik adalah ketegangan perdagangan AS dan China serta negara lainnya, kekhawatiran gelombang kedua coronavirus dan paket stimulus besar-besar dari banyak bank sentral utama.
Emas berjangka AS untuk pengiriman Agustus ditutup naik $ 15,60, atau 0,9%, menjadi $ 1,782 per ons di Comex New York. Benchmark untuk emas berjangka sebelumnya melonjak ke $ 1.785,85, tertinggi dicapai di Comex sejak 14 April. Spot gold, yang melacak perdagangan real-time, naik $ 15,32, atau 9%, menjadi $ 1,770.15. Tertinggi intraday untuk indikator bullion adalah $ 1,770.22, tertinggi sejak Oktober 2012.
Holdings di SPDR Gold Trust, dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas terbesar di dunia, sementara itu, naik 0,58% menjadi 1.166,04 ton pada hari Senin, level terakhir terlihat pada April 2013.
Emas terakhir kali mencapai $ 1.800 adalah pada tahun 2011, tahun yang sama emas mencapai rekor tertinggi di atas $ 1.900. Reli hari Selasa datang ketika Menteri Keuangan Steve Mnuchin mengatakan Amerika Serikat kemungkinan akan melewati bulan depan paket stimulus lain untuk membantu pemulihan ekonomi dari pandemi coronavirus.