JAVAFX – Harga emas positif pasca tindakan Trump pada perdagangan siang hingga sore hari ini di mana investor mulai merasa khawatir terhadap kebijakan tarif Presiden Trump yang membuat dibalas oleh China.
Pasar logam mulia sepertinya sedang berada di sisi belinya dalam diri benak investor dengan melihat beberapa peristiwa yang berkembang akhir-akhir ini yang sedikit mendukung kenaikan harga emas tersebut, meskipun ada situasi di AS dengan melihat masa depan suku bunga the Fed yang bisa naik 2 kali lagi di tahun ini.
Pekan lalu, harga emas tergerus cukup besar setelah bank sentral AS dengan keyakinan tinggi akan menaikkan suku bunganya yang bisa agresif. Lain halnya dengan bank sentral utama dunia lainnya yang masih belum mampu melakukan normalisasi kebijakannya. Situasi waktu itu telah berhasil membuat investor menjauhi emas, meskipun indeks dolar sendiri mengalami tekanan.
Namun akhir pekan lalu, cerita lain berkembang dan mulai berpihak kepada emas setelah Presiden Trump mengeluarkan kebijakan tarif terhadap China dengan keinginan mengurangi defisit perdagangannya yang mencapai $375 milyar per tahunnya. Kebijakan tarif baru tersebut bisa mengurangi defisit sekitar $50 milyar per tahunnya, khusus kepada produk-produk berteknologi tinggi.
Pihak China sendiri melakukan tindakan balasan dengan segera mengenakan tarif bagi produk asal AS. Dan semalam, Presiden Trump telah menambah jumlah besaran atau nilai dari pengurangan defisit anggarannya menjadi $200 milyar per tahunnya, dan membuat PBOC melakukan injeksi ke pasar uangnya untuk mengantisipasi dampak perang dagang tersebut.
Hal ini membuat harga emas kontrak Agustus di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $3,80 atau 0,30% di level $1283,90 per troy ounce. Harga perak juga berkembang positif pada siang ini, menutupi sisi negatif sehari sebelumnya.
Sisi beli kembali atau buyback ini memang cukup kritis mengingat akhir pekan lalu emas turun 2%. Periode safe haven muncul lagi ketika investor merasa tidak aman terhadap investasinya, mengingat China juga akan segera berencana melakukan kebijakan tarif yang sama, jika memang AS belum mau menghentikan kebijakan proteksi tersebut.
Beberapa agenda ekonomi AS untuk sementara tidak dihiraukan mengingat sisi perang dagang tersebut bisa menurunkan pertumbuhan ekonomi dunia.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Untuk mendapatkan free signal trading, analisa market mingguan, full support langsung dari analis,
Hubungi JAVAFX :
Phone / WhatsApp : 082116448874
Apakah Anda membutuhkan informasi Training JAVAFX, Introducer Broker – IB, belajar forex, teknikal forex, signal forex, strategi forex dan analisa forex untuk melakukan transaksi trading forex, trading emas, trading oil, trading index minggu ini? Segera Hubungi Analis JAVAFX
Author : Adhi Gunadhi