Harga Emas Pertahankan Penguatannya

0
197

JAVAFX – Harga emas pertahankan penguatannya pada perdagangan awal pekan kemarin yang bisa bertahan untuk di level tertinggi 5 pekannya dan merupakan penguatan harga selama 4 hari perdagangan berturut-turut meski pihak AS dan China secara diam-diam melakukan negosiasi perdagangan.

Dalam perdagangannya sebelumnya, emas mengalami penguatannya setelah the Fed menaikkan suku bunganya dan mengeluarkan maklumat dari Jerome Powell sebagai ketua the Fed bahwa di tahun ini akan ada kenaikan suku bunga 2 kali lagi dan di 2019 serta 2020 juga ada kenaikan suku bunga kembali. Nada dovish diungkapkan oleh Powell dan ini berita bagus bagi emas bahwa the Fed tidak akan menaikkan suku bunganya dengan agresif.

Dan harga emas makin menjulang kenaikannya setelah timbul beberapa agenda dari Washington yang membuat agenda safe haven bagi emas, meskipun beberapa data ekonomi AS sangat tidak mendukung kenaikan emas tersebut. Pasar emas langsung bereaksi positif ketika Presiden Trump menandatangani paket deregulasi fiskal yang baru, berupa pembatasan impor dari China yang bisa mencapai nilainya $50 milyar dengan menggunakan dasar UU Perdagangan AS pasal 301 tahun 1974, di mana Trump mengedepankan tentang perlindungan hak intelektual yang telah banyak dicuri oleh pihak China.

Alhasil hal ini membuat harga emas kontrak Juni di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $5,10 atau 0,40% di level $1360,60 per troy ounce. Sedangkan harga perak kontrak Mei di Comex ditutup melemah $0,10 atau 0,60% di level $16,68 per troy ounce.

Pihak China pun langsung bereaksi untuk memberikan tindakan balasan terhadap kebijakan proteksi dari AS tersebut dengan cara ingin memberikan tarif tambahan sekitar 15% hingga 25% terhadap kurang lebih 128 produk dari AS dengan nilai sekitar $3 milyar. Kondisi ini tentu membawa dampak akan terjadinya perang dagang dan bukan berita bagus bagi greenback sehingga menimbulkan safe haven.

Namun ternyata, secara diam-diam pihak AS dan China sedang berunding untuk memberi akses yang lebih banyak bagi produk-produk AS seperti kemudahan tarif bagi masuknya produk mobil AS dan pembelian produk semikonduktor oleh China serta akses fasilitas perbankan AS yang lebih luas ke China. Rupanya tekanan Trump kemarin itu merupakan taktik untuk membawa China ke meja perundingan yang lebih menguntungkan bagi AS.

Sisi penguatan emas juga terjadi setelah Presiden Trump mengganti penasehat keamanan nasional Gedung Putih dari Jenderal Herbert Raymond McMaster dengan seorang tokoh garis keras John Bolton yang sering kali menyarankan untuk menyelesaikan masalah Korea Utara dan Iran dengan menggunakan kekuatan militer. AS sendiri akan mengusir 60 diplomat Rusia sebagai bentuk solidaritasnya kepada Inggris. Inilah yang membuat investor lebih khawatir dengan pergerakan Presiden Trump yang bisa memanaskan potensi geopolitik dunia sehingga muncul aksi safe haven.

Untuk perdagangan di bursa saham Wall Street mengalami penguatannya di mana bursa Dow naik 2,84%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami pelemahannya sebesar 0,40% di level 89,039. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas adalah sentimen konsumen AS.
Penulis: Adhi Sunadhi
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: Reuters