JAVAFX – Berita komoditas di hari Senin(11/12/2017), harga emas nyaman di posisi beli sejenak alias bergerak positif tipis pada perdagangannya sore hari ini dan berusaha untuk mendekati lagi level psikologisnya $1300 pertroy ounce, dengan kecenderungan situasi reformasi pajak yang masih belum ada kejelasan serta pasca membaiknya data tenaga kerja AS yang mendukung sisi beli dolar AS.
Alhasil membuat harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara bergerak menguat $4,00 atau 0,32% di level $1252,40 pertroy ounce. Untuk harga perak kontrak Maret di bursa untuk sementara bergerak menguat $0,06 atau 0,39% di level $15,89 pertroy ounce.
Progres rekonsiliasi Senat dengan Kongres AS memang sedang berlangsung dan mempunyai batasan pembahasan hingga 22 Desember nanti. Sejauh ini pembahasan ini masih berlangsung dan berdasarkan bocoran-bocoran dari dalam Capitol Hill atau gedung parlemen AS bahwa sepertinya reformasi pajak ini masih segera diputuskan menjadi undang-undang baru pajak di AS. Hal ini membuat dolar AS sedang konsolidasi sejenak dan emas tentu positif.
Beberapa senator belum bisa membuat janji untuk setuju dengan pemangkasan tersebut sehingga emas mempunyai jalan aksi beli sejenaknya. Sebelumnya memang masalah pajak AS ini menghabiskan tenaga yang cukup besar dalam beberapa bulan ini, dan sisi kejelasan reformasi pajak kembali terbuka sehingga investor banyak memburu portfolio berlatar belakang dolar AS karena sebelumnya bila RUU pajak ini lolos maka pemerintah AS sangat bergantung kepada hutang secara defisit anggarannya pertahun bisa bertambah sekitar $1,4 trilyun akibat pemberlakuan pajak baru ini.
AS harus menerbitkan obligasi untuk mendanai defisit anggarannya dan membutuhkan penarik bagi minat beli obligasinya yaitu dengan cara menaikkan suku bunganya dan juga demi menjaga produktivitas kinerja ekonomi AS serta menjaga kestabilan ekonomi itu sendiri. Mendengar kata kenaikan suku bunga the Fed, tentu bukan pendukung kenaikan emas.
Selain itu, hambatan besar bagi kenaikan emas setelah parlemen AS setuju untuk memberikan dana tambahan hingga 2 pekan kedepan kepada pemerintah AS sehingga ancaman penutupan pemerintah tidak jadi dilakukan sehingga kerja Trump masih bisa dilanjutkan hingga akhir tahun ini.
Data nonfarm payroll kali ini telah diraba-raba oleh investor bahwa situasi tenaga kerja AS makin mengetat sehingga ini makin membuka jalan bagi the Fed di pekan depan bahwa suku bunga harus naik. Bila ini terjadi maka emas bisa makin rontok.
Timur Tengah memanas lagi setelah Presiden Trump setuju Yerusalem dijadikan sebagai ibukota Israel, dan investor beli emas setelah salah seorang petugas keamanan di Israel terbunuh, sehingga situasi agak memanas dan membuat safe haven emas muncul.
Pasar juga menantikan beberapa fundamental ekonomi dunia yang pekan ini ada 4 bank sentral utama dunia membuat keputusan tentang kebjjakan moneternya yang baru. Bank of England, Swiss National Bank dan European Central Bank kemungkinan besar tidak merubah suku bunganya, sedangkan The Fed dapat dipastikan akan menaikkan suku bunganya 25 bps.
Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: BBC