JAVAFX – Berita emas di hari Senin(29/1/2018), harga emas negatif khawatir data ekonomi AS membaik pada perdagangan sore hari ini dimana terdapat aksi jual lanjutan yang didukung oleh keinginan investor untuk mengamankan sejenak portfolionya menjelang munculnya data belanja konsumen dan inflasi AS yang akan dirilis nanti malam.
Hal ini membuat harga emas kontrak April di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex sementara melemah $6,50 atau 0,48% di level $1350,70 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Maret di Comex untuk sementara melemah $0,10 atau 0,58% di level $17,34 per troy ounce.
Akhir pekan lalu, pelemahan emas terjadi berkat data ekonomi AS di mana masih adanya ekonomi yang tumbuh di kuartal terakhir tahun lalu serta ekspor dan impor AS yang juga mengalami kenaikan sehingga dapat diartkan bahwa aktivitas ekonomi dan konsumsi di AS masih tetap berlanjut.
Perihal konsumsi di AS juga sedang meningkat padahal situasi atau kondisi di dalam negeri AS sendiri bulan lalu sangatlah buruk akibat dari cuaca dingin yang ekstrem. Data pertumbuhan harga di AS juga sedang meningkat kembali sehingga suku bunga the Fed yang ingin naik 3 kali memang sedang terjaga asanya.
Sebelumnya harga emas sempat menguat tajam di pekan lalu setelah pernyataan Mnuchin pada Rabu malam bahwa pelemahan mata unag AS ini sangat membantu perdagangan di pihak AS. Mnuchin juga menegaskan bahwa dengan pelemahan tersebut maka kinerja ekonomi AS dapat membaik disertai dengan iringan pemotongan pajak yang baru dilaksanakannya.
Pernyataan tersebut menimbulkan perang mata uang di dunia alias currency war dengan greenback melemah hampir 1% sebagai awal pelemahan terbesar sejak 3 tahun ini. Dengan jatuhnya greenback, maka harga-harga barang komoditas yang berbasis dolar AS akan terlihat lebih murah sehingga emas terus mengejar untuk mendekati level tertinggi 3 tahunnya.
Namun Presiden Trump menyatakan pesan yang berbeda dengan pembantunya tersebut, pesannya adalah dirinya ingin greenback menguat di masa depan dan pernyataan Mnuchin sehari sebelumnya merupakan pernyataan yang sudah di luar konteks yang diinginkannya. Alhasil berkat seruan Trump tersebut maka dolar AS berhasil menguat kembali sehingga harga emas kembali terlihat lebih mahal.
Trump ingin dolar menguat dan lebih menguat lagi di masa depan. Mnuchin pun akhirnya mengeluarkan pernyataan bahwa pasar menyalah artikan pernyataan sebelumnya dan sangat mendukung ucapan Trump tersebut. Sebelumnya pasar menganggap emas masih bisa naik berkat usaha ECB dan Mario Draghi yang sangat optimis ekonomi Uni Eropa akan terus membaik di masa depan.
Namun sayangnya hari ini investor masih khawatir bahwa data inflasi dan belanja AS akan naik lagi sehingga terlihat bahwa masa menanti sedang dilakukan emas dengan ada koreksi sejenak.
Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: BBC