JAVAFX – Harga emas nampak akan membaik pada perdagangan hari ini seiring dengan makin meredanya pengaruh dari data tenaga kerja AS pekan lalu dan didukung oleh ucapan pejabat the Fed agar suku bunga AS tetap rendah.
Pada perdagangan kemarin, emas sedikit menurun setelah data tenaga kerja AS akhir pekan lalu bagus dan sehingga harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $1,20 atau 0,09% di level $1257,75 per troy ounce.
Untuk harga perak kontrak September di Comex ditutup melemah $0,01 atau 0,05% di level $16,26 per troy ounce.
Kondisi tenaga kerja AS nampaknya masih sangat ketat dan investor dunia berasumsi bahwa kondisi ekonomi AS masih baik-baik saja di awal kuartal ke 3 tahun ini.
Situasi menguntungkan ini tentu akan menjadi dukungan yang cukup besar dimana kesempatan kenaikan suku bunga the Fed di tahun ini sebelumnya kurang dari 60%, dikarenakan situasi politik yang belum stabil dan fokus kerja the Fed yang beralih ke perbaikan neracanya.
Dukungan kenaikan emas tersebut datang dari beberapa pejabat the Fed menyatakan bahwa sebaiknya the Fed harus menerapkan suku bunga rendahnya karena situasi inflasi yang masih rendah meski sektor tenaga kerja AS makin ketat.
Ini bagian dari verbal intervensi agar dolar tidak terlalu menguat sebagai bagian usaha the Fed mengurangi defisit neracanya.
Perubahan fokus kerja the Fed ini dapat diartikan juga bahwa kenaikan suku bunga yang diinginkan akan sedikit tertunda, karena fokus kerja the Fed berubah ke perbaikan neracanya serta tekanan inflasi yang masih terus jauh dibawah target.
Sehingga kami berkeyakinan bahwa dolar AS harus bernilai melemah atau undervalued hingga inflasi membaik. Emas akan membaik ketika suku bunga the Fed tetap rendah.
Namun investor sekarang berharap terhadap kondusifnya politik AS yang selalu dikaitkan dengan agenda ekonomi Trump yang sungguh menggugah ekonomi AS.
Reformasi pajak dan pembangunan infrastruktur AS menjadi andalannya, bila kredibilitas Trump terus merosot di mata anggota parlemen, tentu akan makin sulit agenda ekonomi tersebut dijalankan.
Namun akhir pekan lalu pernyataan Ketua Dewan Ekonomi Nasional AS, Gary Cohn membuat investor mulai optimis dengan agenda ekonomi Trump.
Cohn menyatakan bahwa pajak perusahaan AS yang sekarang berkisar 35% adalah sebuah angka yang harus disesuaikan dengan tingkat pajak rata-rata di negara global sekitar 25% seperti yang dirilis OECD beberapa waktu lalu.
Dengan wacana Cohn tersebut maka dapat dipastikan bahwa agenda reformasi pajak kemungkinan besar akan segera dapat dilaksanakan dan akan mendapatkan jalan mulus dari Kongres AS sehingga perusahaan AS bisa dapat mudah berkembang dan bersaing dengan pasar global dan dapat membuat ekonomi AS berkembang.
Hari ini tidak ada agenda ekonomi penting dari AS, namun faktor data inflasi akhir pekan mungkin masih menahan gejolak harga emas lebih lanjut apalagi China kemungkinan besar akan mengurangi impor emasnya karena harga emas sendiri sedang tinggi.
Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg
Sumber gambar: Bloomberg (.com)