Harga Emas Naik, Menyusul Pelemahan Dolar AS Sebelum Rilis NFP

0
68

Harga emas naik sekitar 0,9% dan telah bergerak dari level terendah $1.812,02 dan bergerak lebih tinggi dengan tajam untuk menguji $1.835,64 karena kehilangan beberapa poin lagi dalam indek Dolar AS (DXY), bergerak dari level tertinggi tiga bulan di awal minggu.

Minat investor atas aset berisiko muncul di awal perdagangan Wall Street pada Kamis (09/03/2023) yang menguntungkan harga Emas. Data ekonomi Amerika Serikat telah membuktikan bahwa ada tanda-tanda keretakan dalam pasar tenaga kerja AS yang tengah ketat ini.

Menariknya, hal ini terjadi sehari sebelum peluncuran data Nonfarm Payrolls AS pada hari Jumat besok. Terlihat bahwa pasar mulai mengambil posisi mengikuti retorika bernada hawkish dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell kepada Kongres di awal minggu. Bukan pasar saham yang menjadi incaran, namun justru emas yang menjadi pilihan pelaku pasar saat ini.

Klaim Pengangguran AS bergerak lebih tinggi sebesar 11% pada minggu lalu. Ini merupakan kenaikan terbesar dalam lima bulan. Pada saat yang sama, jumlah PHK yang direncanakan untuk bulan Februari meningkat empat kali lipat dari tahun ke tahun.

Data-data ini mungkin menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga yang dilakukan oleh Federal Reserve telah berjalan sebagaimana mestinya dan meniadakan kebutuhan untuk menaikkan suku bunga secara agresif. Akibatnya, harga Emas melesat lebih tinggi dimana terjadi pelonggaran imbal hasil Treasury AS yang merupakan tanda bullish untuk harga Emas karena logam tidak menawarkan bunga. Obligasi AS tenor 10 tahun turun ke 3,927% dari 4,019%.

Perlu di catat bahwa kenaikan harga Emas saat ini terjadi setelah di hari sebelumnya berakhir dengan penurunan. Kenaikan ini terjadi setelah indeks Dolar AS, DXY, turun sekitar 0,33% jatuh dari 105,729 dan setelah mencapai terendah hari ini di 105,153.

Di awal minggu ini, Dolar AS memang melonjak menyusul kesaksian Kongres yang hawkish oleh ketua Federal Reserve Jerome Powell. Powell dari Fed menjelaskan kepada anggota parlemen bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga lebih tinggi dan lebih cepat setelah serangkaian laporan ekonomi yang kuat menunjukkan ekonomi terus berjalan panas. Akibatnya, ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga 50 basis poin dari Federal Reserve melesat lebih tinggi.

Ada keyakinan bahwa dengan peluang hampir 70% bahwa kenaikan suku bunga akan dinaikkan sebesar 50 bps pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal 21-22 Maret mendatang.

”Ke depan, kenaikan 25 bp di bulan Mei dan Juni diperkirakan akan membawa Dana Fed menjadi 5,50-5,75%, dengan peluang lebih dari 30% dari kenaikan 25 bp terakhir di Q3 yang akan menaikkan kisaran ke 5,75-6,0% .”