Emas beringsut menguat pada hari Selasa karena terhenti reli dolar sehingga mendukung daya tarik logam mulia. Penguatan ini terjadi disinyalir karena pasar nantikan pidato Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell dihadapan Kongres.
Emas spot naik 0,3% pada $1.787,80 per ons, setelah naik lebih dari 1% di sesi sebelumnya. Sementara emas berjangka AS naik 0,3% menjadi $1.787,70.
Emas pada sesi kemarin naik karena dolar AS yang kembali turun dan sentimen (optimis) itu berlanjut di Asia pagi ini, karena investor regional ikuti jejak kenaikan semalam di New York. indeks dolar tergelincir dari level tertinggi dua bulan terhadap para pesaingnya sehingga ini membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Fokus pasar sekarang tertuju pada Powell, yang akan pidato di hadapan Kongres pada pukul 18:00 GMT. Ekonomi AS terus menunjukkan “perbaikan berkelanjutan” dari dampak pandemi COVID-19 dan kenaikan pasar kerja yang sedang berlangsung, tetapi inflasi telah “meningkat terutama dalam beberapa bulan terakhir,” kata Powell dalam sambutannya yang telah disiapkan.
Bank sentral AS dalam pertemuan kebijakan terbarunya mengisyaratkan kenaikan suku bunga dan pengurangan program pembelian asetnya yang lebih cepat dari perkiraan, yang mengirim harga emas turun tajam pekan lalu.
Namun, pejabat Fed yang hawkish seperti Presiden Fed St. Louis James Bullard dan Presiden Fed Dallas Robert Kaplan pada hari Senin justru melunak.
Emas masih dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi yang dapat mengikuti langkah-langkah stimulus. Kepemilikan SPDR Gold Trust, dana yang diperdagangkan di bursa berbasis emas terbesar di dunia, turun 0,3% pada hari Senin.
Pada perdagangan logam mulia lainnya, perak naik tipis 0,1% menjadi $25,97 per ons, paladium turun 0,1% menjadi $2.583,24 dan platinum naik 0,9% menjadi $1.063,13 per ons.