JAVAFX – Harga emas berakhir lebih tinggi di hari Rabu (24/07/2019), setelah data ekonomi AS yang dilaporkan bernada suram. Hal ini meningkatkan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter bank sentral utama, termasuk Bank Sentral Eropa dan The Federal Reserve sendiri.
Bank sentral Eropa pada hari Kamis diperkirakan akan meletakkan dasar untuk penurunan suku bunga, sedangkan AS Federal Reserve akan memotong suku bunganya minggu depan. Pelonggaran kebijakan ini terlihat lebih dekat pada minggu ini. Dimana bank sentral AS juga terlihat beralih ke model manajemen risiko yang memerlukan dosis besar kebijakan stimulus guna menangkal efek menular dari lingkungan makro global yang melemah.
Data ekonomi yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bahwa Indek PMI manufaktur dari Markit turun menjadi 50,0 pada Juli dari 50,6 sebulan sebelumnya, menandai level terendah sejak September 2009. Sementara Indek PMI sektor jasa naik menjadi 52,2 pada bulan Juli dari 51,5.
Harga emas untuk kontrak pengiriman bulan Agustus di bursa Comex, NYMEX naik $ 1,90, atau 0,1%, untuk menetap di $ 1,423.60 pada ons, meskipun harga mengakhiri sesi di bawah tertinggi sesi di $ 1,430. Harga turun 0,4% pada hari Selasa.
Disisi lain, para Investor juga melihat bahwa proses Brexit akjan cenderung terjadi dengan tanpa perjanjian. Hard Brexit, akan mendorong harga emas lebih tinggi. Boris Johnson dikenal sebagai pendukung Brexit yang “keras”. (WK)